Setelah lelah berjalan, sekarang waktunya untuk sarapan pagi. Sarapan yang mantap sekali, karena seluruh menu Indonesian dan luar negeri lengkap di sini dan bebas disantap. Tapi sayang, perut ga muat, bolehlah kita bungkus roti-roti sarapan bule untuk bekal dan kami bersiap menuju pulau gili trawangan
Di pantai Senggigi, sebelum menuju pulai gili trawangan, kami sempatkan dahulu berfoto bersama. Lagi-lagi bersepuluh dan aku perempuan sendiri..hehehe
Dalam perjalanan menuju pulau Gili Trawangan, kami di dipecah di 2 buah kapal yang masing-masing berisi 7 orang, kami mencoba untuk metafakuri ciptaan Alloh. Kami menyisiri pantai yang tak landai, pantai di pulau ini seperti bukit
Dalam setiap kita memandang laut, maka kita punya keterbatasan pandangan, seakan-akan laut ituakan berujung sebagaiman ujung kami melihat laut, dan itulah fatamorgana. Begitulah Alloh mengilhamkan pada kita bahwa mata kita punya keterbatasan, hanya Alloh sajalah yang mampu memandang seluruh umatNya dengan pandangan yang sempurna. Kami juga mentafakuri betapa kami hanyalah makhluk yang kecil, yang tak punya kekuatan untuk mengubah arah angin dan kuatnya ombak, maka saat kami berada di laut, adalah saat yang syahdu untuk mentafakuri ciptaan Alloh yang amat sempurna.
Setelah satu jam menyeberang, sampailah kami di pulau gili trawangan nan elok.. Air laut masih berwarna jernih, bahkan terdapat gradasi warna dari biru muda-hijau menuju biru tua. Jika bepergian meuju pulau ini hanyalah untuk melihat keelokan tubuh para bule, maka sangat disayangkan, karena bukan itu sebenarnya tujuan kita refreshing. Jika niat kita hanya untuk melihat keelokan bule, maka itu saja yang akan kita dapat. Tapi jika niat kita untuk bertafakur, maka setiap tempat adalah ladang untuk bertahmid kepada Alloh, dan perjalanan kita jauh lebih barokah bahkan bernilai ibadah..
Sampai pulai gili trawagan, kami memancing dahulu sebentar sambil menunggu sholat jumat. Bayangkan saja di pulau seperti Legian bali ada masjid, dan banyak orang berjubah putih. Aku yakin, mereka adalah da`i yang mengajak para masyarakat untuk tidak meninggalkan sholat...wah satu pelajaran lagi..bahwa dakwah kita tidak terbatas pada orang-orang yang homogen, tapi mereka mengajarkan padaku untuk keluar dari zona nyaman dakwah. Mencoba untuk berdakwah di tempat-tempat yang mungkin menurut orang sangat tidak mungkin dalam penyebaran islam. Tapi mereka mengajari ku untuk tetap tangguh meskipun berada dalam kesendirian...
Setelah sholat, kegiatan dilanjutkan dengan makan siang kemudian fun game. Ini adalah puncak acara employee gathering yakni latihan kebersamaanyang dikemas dengan acara fun game. Banyak banget gamesnya. semuanya bikin ketawa, bermain
Setelah lelah acara fun game kami melanjutkan perjalanan pulang dan melanjtkan acara memancing yang tadi sempat tertunda karena angin kencang. Lelah sekali, tapi tak membuat kami tak memanfaatkan setiap momentum di Lombok, karena kapan lagi kami bisa bersama-sama ke Lombok lagi?? Kami dijemput oleh tour guide local menuju rumah makan untuk makan malam..
Acara berakhir jam 24.00 WITA..sekarang waktunya istirahaaaat....tidurrrr