Kamis, 29 Desember 2011 0 komentar By: ArtiHapsari

Catatan Kecil Untuk Ibu dan Para Ibu

Tanggal 22 Desember seluruh ibu di Indonesia merayakan hari ibu. Hari istimewa yang membuat seluruh ibu di Indonesia merasa tersanjung, bukan karena mereka berharap penghormatan, tapi memang mereka layak menjadi wanita terhormat.

Jika menilik sekilas sejarah pencetusan hari ibu, tanggal 22 Desember merupakan tanggal di mana pada tahun 1938 diadakan Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung, dan ditetapkanlah hari tersebut sebagai hari ibu sebagai bagian persetujuan bahwa wanita Indonesia berperan dalam pembentukan peradaban bangsa Ini. Tapi pada hakikatnya ini adalah konsesus yang disepakati oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa ada penolakan.

Di dalam hadist diriwayatkan, bahwa ketika seorang sahabat bertanya kepada Rosulullah siapakan orang yang wajib dihormati? Maka Rosululloh menjawab ummuka...siapa lagi? Ummuka..siapa lagi? Ummuka..lalu siapa? Abuka.. Ibu disebutkan 3 kali karena memang Islam sangat memuliakan peran ibu, bukan karena permasalahn gender..tapi memang wanita tercipta mulia.
Banyak yang mengatakan
bahwa seharusnya hari ibu itu setiap hari bukan hanya satu hari di tanggal 22 Desember saja. Itu benar, tanpa terbantahkan. Saya yakin, setiap ibu tidak berharap disanjung setiap hari, karena setiap hari mereka disibukkan dengan memberikan yang terbaik untuk suami dan anaknya. Ibu tak butuh pujian, penghormatan, balas budi atas jasanya mengurus keluarga. Semua ibu di dunia ini tak pernah sekalipun mengharap balas jasa atas setiap keringat yang keluar, atas setiap kelelahan mengandung, menyusui bahkan rela menggantikan anaknya yang terbaring di rumah sakit.Tapi ternyata satu hari ini cukup untuk membuat seorang ibu merasa disanjung setiap saat.

Seorang anak yang akhirnya merasakan menjadi seorang ibu pasti akan terharu pada perjuangan ibunya yang selama ini membesarkannya justru pada saat ia melahirkan dan moment hari ibu. Karena bagaimanapun juga, seorang anak tetaplah seorang anak meskipun ia telah berkeluarga, dia sering lupa pada jasa ibunya yang telah membesarkannya seperti pepatah “kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang jalan”. Bukan berarti anak tersebut durhaka melupakan jasa ibunya, tapi salah satu momen hari ibu memang membuat gema yang luar biasa bagi seluruh ibu di muka bumi ini.

Iklan di televisi, atau media informasi yang lain juga tak lepas dari pesan pesan cinta untuk ibu. Acara televisi juga tak luput dari momen tersebut. Acara di kantor kantor pemerintahan juga ikut merayakan ceremoni tersebut dengan mengadakan lomba lomba khas ibu-ibu. Seminar kewanitaan ataupun parenting semakin marak di momen tersebut. Yah..memang semua media yang ada turut serta menyajikan acara yang tak lepas dari penghormatan kepada ibu.
Ingat sebuah pesan bijak...di belakang laki laki yang sukses biasanya ada dua wanita hebat di belakangnya yaitu ibu dan istrinya. Dan dua duanya adalah seorang ibu. Luar biasa penghargaan kita pada seorang wanita khususnya ibu.

Tapi miris di sudut sana, ada ibu yang menyia nyiakan anaknya. Ada yang sengaja dibuang, diaborsi, tak diurus, bahkan ada yang sengaja menjadikan anaknya komoditas bisnis. Ada yang lebih parah dari itu sebenarnya, seorang ibu yang sebenarnya ada bersama anak anaknya, tapi tidak memberikan hak hak anak dengan baik. Anak tidak dididik dengan agama dan moral yang baik dan menjadi anak yang tak punya harapan masa depan yang kelak dapat menghantarkan ibu nya menuju JannahNya.

Saya menulis ini pun, bukan karena saya tidak menyayangi ibu saya setiap hari. Tapi memang mau tak mau momen ini menghipnotis saya untuk merenungi lantunan doa doa ibu yang senantiasa mengiringi perjalanan hidup, mengingat kembali tangisan yang menetas di pipi ibu karena perilaku saya yang menyakiti, merevieuw kembali hak hak apa saja yang belum tertunaikan pada ibu, melist kembali rencana rencana membahagiakan ibu, dan melantunkan doa doa khusus untuk beliau saat ini.

Teruntuk ibuku, dan seluruh ibu di dunia...selamat hari ibu..terima kasih telah memberikan yang terbaik untuk kami anak anakmu...Terima kasih telah mendidik kami menjadi anak yang mandiri, yang mampu menata hidup dengan nalar yang baik, Ibu..tetap doakan dan tuntunlah jalan kami selalu supaya menjadi anakmu yang senantiasa berbakti.

Ya Alloh, lindungilah ibu kami, jagalah ia di saat penjagaan kami tak sampai padaNya. Bimbinglah ia supaya lebih dekat denganMu, dan ajarilah kami menjadi anak yang sholeh yang mampu mengangkat derajatnya di hadapanMu, dan kelak di yaumil qiyamah, kami akan bersaksi bahwa ibu kami adalah wanita yang amat layak mendapatkan surga firdausMu dan berikanlah kemuliaan pada ibu kami dengan mahkota emas yang akan kami pakai kan langsung di surgaMu.

Amin..

Love u mam so...cepet sehat ya...Love you pap also...Love u all sist