Kamis, 29 Desember 2011 0 komentar By: ArtiHapsari

Catatan Kecil Untuk Ibu dan Para Ibu

Tanggal 22 Desember seluruh ibu di Indonesia merayakan hari ibu. Hari istimewa yang membuat seluruh ibu di Indonesia merasa tersanjung, bukan karena mereka berharap penghormatan, tapi memang mereka layak menjadi wanita terhormat.

Jika menilik sekilas sejarah pencetusan hari ibu, tanggal 22 Desember merupakan tanggal di mana pada tahun 1938 diadakan Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung, dan ditetapkanlah hari tersebut sebagai hari ibu sebagai bagian persetujuan bahwa wanita Indonesia berperan dalam pembentukan peradaban bangsa Ini. Tapi pada hakikatnya ini adalah konsesus yang disepakati oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa ada penolakan.

Di dalam hadist diriwayatkan, bahwa ketika seorang sahabat bertanya kepada Rosulullah siapakan orang yang wajib dihormati? Maka Rosululloh menjawab ummuka...siapa lagi? Ummuka..siapa lagi? Ummuka..lalu siapa? Abuka.. Ibu disebutkan 3 kali karena memang Islam sangat memuliakan peran ibu, bukan karena permasalahn gender..tapi memang wanita tercipta mulia.
Banyak yang mengatakan
bahwa seharusnya hari ibu itu setiap hari bukan hanya satu hari di tanggal 22 Desember saja. Itu benar, tanpa terbantahkan. Saya yakin, setiap ibu tidak berharap disanjung setiap hari, karena setiap hari mereka disibukkan dengan memberikan yang terbaik untuk suami dan anaknya. Ibu tak butuh pujian, penghormatan, balas budi atas jasanya mengurus keluarga. Semua ibu di dunia ini tak pernah sekalipun mengharap balas jasa atas setiap keringat yang keluar, atas setiap kelelahan mengandung, menyusui bahkan rela menggantikan anaknya yang terbaring di rumah sakit.Tapi ternyata satu hari ini cukup untuk membuat seorang ibu merasa disanjung setiap saat.

Seorang anak yang akhirnya merasakan menjadi seorang ibu pasti akan terharu pada perjuangan ibunya yang selama ini membesarkannya justru pada saat ia melahirkan dan moment hari ibu. Karena bagaimanapun juga, seorang anak tetaplah seorang anak meskipun ia telah berkeluarga, dia sering lupa pada jasa ibunya yang telah membesarkannya seperti pepatah “kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang jalan”. Bukan berarti anak tersebut durhaka melupakan jasa ibunya, tapi salah satu momen hari ibu memang membuat gema yang luar biasa bagi seluruh ibu di muka bumi ini.

Iklan di televisi, atau media informasi yang lain juga tak lepas dari pesan pesan cinta untuk ibu. Acara televisi juga tak luput dari momen tersebut. Acara di kantor kantor pemerintahan juga ikut merayakan ceremoni tersebut dengan mengadakan lomba lomba khas ibu-ibu. Seminar kewanitaan ataupun parenting semakin marak di momen tersebut. Yah..memang semua media yang ada turut serta menyajikan acara yang tak lepas dari penghormatan kepada ibu.
Ingat sebuah pesan bijak...di belakang laki laki yang sukses biasanya ada dua wanita hebat di belakangnya yaitu ibu dan istrinya. Dan dua duanya adalah seorang ibu. Luar biasa penghargaan kita pada seorang wanita khususnya ibu.

Tapi miris di sudut sana, ada ibu yang menyia nyiakan anaknya. Ada yang sengaja dibuang, diaborsi, tak diurus, bahkan ada yang sengaja menjadikan anaknya komoditas bisnis. Ada yang lebih parah dari itu sebenarnya, seorang ibu yang sebenarnya ada bersama anak anaknya, tapi tidak memberikan hak hak anak dengan baik. Anak tidak dididik dengan agama dan moral yang baik dan menjadi anak yang tak punya harapan masa depan yang kelak dapat menghantarkan ibu nya menuju JannahNya.

Saya menulis ini pun, bukan karena saya tidak menyayangi ibu saya setiap hari. Tapi memang mau tak mau momen ini menghipnotis saya untuk merenungi lantunan doa doa ibu yang senantiasa mengiringi perjalanan hidup, mengingat kembali tangisan yang menetas di pipi ibu karena perilaku saya yang menyakiti, merevieuw kembali hak hak apa saja yang belum tertunaikan pada ibu, melist kembali rencana rencana membahagiakan ibu, dan melantunkan doa doa khusus untuk beliau saat ini.

Teruntuk ibuku, dan seluruh ibu di dunia...selamat hari ibu..terima kasih telah memberikan yang terbaik untuk kami anak anakmu...Terima kasih telah mendidik kami menjadi anak yang mandiri, yang mampu menata hidup dengan nalar yang baik, Ibu..tetap doakan dan tuntunlah jalan kami selalu supaya menjadi anakmu yang senantiasa berbakti.

Ya Alloh, lindungilah ibu kami, jagalah ia di saat penjagaan kami tak sampai padaNya. Bimbinglah ia supaya lebih dekat denganMu, dan ajarilah kami menjadi anak yang sholeh yang mampu mengangkat derajatnya di hadapanMu, dan kelak di yaumil qiyamah, kami akan bersaksi bahwa ibu kami adalah wanita yang amat layak mendapatkan surga firdausMu dan berikanlah kemuliaan pada ibu kami dengan mahkota emas yang akan kami pakai kan langsung di surgaMu.

Amin..

Love u mam so...cepet sehat ya...Love you pap also...Love u all sist

Jumat, 21 Oktober 2011 0 komentar By: ArtiHapsari

Hidup itu relatif

Lucu, perbincangan dua orang mahasiswa ABG di sebuah warung makan tentang pria-pria di kelasnya, dan satu satu nama pria tak luput dari komentar, dan tak jauh jauh komentar mereka dari sisi fisikly para pria di kelasnya. Ternyata mahasiswi yang satu dan yang lainnya mempunyai standar kegantengan yang berbeda.

Begitu pula perbincangan para laki laki yang tak pernah luput dari perbincangan kecantikan para perempuan di sekitarnya. Ada yang bilang manis, cantik, menawan atau kharismatik.

Jadi...cantik atau ganteng itu relatif, setiap orang menilai dengan persepsi berbeda.

Ketika saya bekerja menjadi seorang konsultan, dengan jam kerja yang tak kenal waktu dan gaji yang tak banyak, saya merasa bahwa saya harus berusaha untuk mencari bidang pekerjaan yang rata rata orang kebanyakan. Dan saat ini alhamdulillah saya bekerja di perusahaan besar dengan standar salary yang baik dan karier yang jelas pula, maka saya merasa wajib bersyukur dengan apa yang saya peroleh. Tapi ada juga teman teman saya yang merasa bahwa gaji kami itu kecil, dibandingkan dengan perusahaan yang lebih bonafit. Yang diributkan setiap hari adalah masalah income sedikit yang tak sebanding dengan pengorbanannya kepada perusahaan.

Ada juga kisah tukang becak yang ternyata bisa menyekolahkan anak anaknya sampai perguruan tinggi bahkan dapat menabung untuk ongkos naik haji. Tak terbayang dalam benak kita, tukang becak dengan penghasilan yang minim, mempunyai kemampuan luar biasa dan menggunakan akalnya untuk menerobos alam tak biasa yang dipikirakan manusia kebanyakan.

Maka...bahagia secara materi itu relatif, setiap orang menilai dengan persepsi yang tak sama.

Orang kaya identik dengan rumah banyak dan besar, mobil mewah dan banyak jumlahnya, usaha maju, tanah dan aset di mana mana. Setiap anak mempunyai rumah dan mobil satu-satu, sampai sampai satu keluarga jarang bertemu karena ayah sibuk, ibu sibuk dan anak anak mereka menyibukkan diri dengan uang mereka bersama teman temannya.

Tapi ada di seberang jalan di pinggiran kota, terdapat keluarga kecil, ayah-ibu dengan dua anak. Motor hanya satu, ayah bekerja di perusahaan swasta biasa, ibunya seorang tukang jahit. Tapi Orang tua tersebut merasa bahagia dan berkecukupan karena telah melahirkan anak anak yang sholeh dan sholehah, hafidz al Qur`an, pintar dan membanggakan orang tua. Bagi mereka, anak anak yang sholeh adalah harta kekayaan yang tak ternilai harganya, karena mereka berharap anak anaknya lah yang mengantar orang tuanya ke surga kelak di yaumil qiyamah dan anaknya akan memakaikan mahkota dari emas oleh anak anaknya. Subhananlloh..

Teman....ternyata definisi kaya itu relatif, setiap orang mempunyai sudut pandang yang berbeda tentang makna kaya

Di kampung saya, terkenal seorang ketua RT yang sangat protokoler. Bertemu dengan beliau saja harus mengadakan janji sehari sebelumnya, jika ada yang bertamu malam untuk meminta bantuan dari pak RT, maka beliau menolak membukakan pintu. Dia lupa, bahwa jabatannya hanyalah seorang ketua RT, tapi berkuasanya seperti pejabat saja. Masyarakat pun banyak yang menyesal telah memilihnya menjadi ketua RT.

Ada juga kisah seorang CEO PLN yang sekarang menjabat menjadi menteri BUMN, beliau terkenal sebagai pribadi yang lowprofile. Beliau jalan kaki menuju kantor, memakai sepatu kets, tanpa jas dan dasi menyertai kemejanya. Beliau terkenal sebagai orang yang jarang duduk di kursi direktur, karena beliau lebih sering menyapa timnya dan merubah fragmen menakutkan seorang pimpinan dan bawahan. Semua dianggapknya sebagai rekan kerja yang saling tolong menolong. Padahal beliau adalah CEO perusahaan besar.

Jadi...definisi kekuasaan itu sangat relatif, setiap orang mempunyai persepsi berdeda

Teman, hidup itu memang relatif. Sebuah kata bijak mengingatkan bahwa di atas langit masih ada langit. Jadi posisi kita saat ini jangan pernah diukur dalam kaca mata manusia. Merasa lebih, cukup atau kurang dilihat dari kaca mata materi manusia. Relatifitas manusia dalam memandang hidup sangat mempengaruhi pola pikir dan bertindak. Jika kita merasa sudah di atas, maka kita lupa dan menjadi manusia yang angkuh. Namun jika kita merasa di bawah, terinjak,teraniaya, miskin, maka selamanya kita akan menjadi manusi ayang hina dan rendah di hadapan manusi.
Hidup itu sudah ada jatahnya masing masing. Ada yang punya jatah hidup serba enak, ada yang punya jatah hidup harus selalu diisi dengan perjuangan. Maka tak pantas orang yang diberikan kesempatan lebih banyak berjuang berkeluh kesah dan iri kepada orang orang yang hidupnya selalu enak. Justru manusia manusia “struggle” dan hebat, muncul karena perjuangan hidupnya.

Jadi, definisikan posisi hidup ini selalu relatif pada porsi kesyukuran. Orang hebat bukan berpikir apa yang dia miliki tapi apa yang dia perbuat dengan apa yang dia miliki. Manusia yang paling baik adalah yang paling banyak berkontribusi dan memeberi kepada orang lain, bukan menunggu pemberian orang lain. Orang bijak adalah orang yang berusaha memperbaiki diri setiap saatnya, bukan orang yang mengeluhkan apa yang menimpa dirinya dan mencaci takdir. Karena pada dasarnya, hidup itu hanya mencari keberkahan dari Alloh atas jatah hidup yang Alloh berikan kepada setiap hambaNya.
Kamis, 20 Oktober 2011 1 komentar By: ArtiHapsari

Sampah Kota Bandung atau Bandung Kota sampah

Jika kita menyebut kota Bandung, pasti identik dengan kota kembang, kota yang asri dan sejuk. Kota bandung adalah kota impian yang selalu ramai oleh mobil plat B di akhir pekan, karena orang orang dari Jakarta menganggap Bandung adalah Paris Van java, tempat berliburnya orang orang Jakarta.

Bisa dibilang mall di Bandung tidak pernah sepi. Objek wisata seperti lembang, kawah putih atau outlet sepanjang jalan Riau tidak pernah sepi pengunjung. Apalagi ditambah objek wisata permainan indoor terbesar di dunia yang terletak di tengah kota Bandung. Tak ayal lagi, Bandung berubah menjadi kota megapolitan di akhir pekan. Orang orang asli Bandung justru berpikir panjang jika ingin berjalan jalan di akhir pekan karena padatnya jalan dan lalu lintas, alias macet.

Dan disadari, permasalah lain muncul di tengah perkembangan kota yang katanya terkenal asri, yang katanya tempat banyak orang intelek dilahirkan karena di sana terdapat institut yang melahirkan orang orang besar Indonesia. Apalagi jika bukan masalah sampah.

Dari awal berita longsornya TPA Leuwi Gajah tahun 2006, saya sudah berpikir bahwa Bandung bukanlah kota yang asri seperti yang dibicarakan banyak orang. Saya yang menekuni bidang persampahan, sangat prihatin dengan keadaan ini, mengingat banyaknya doktor dan profesor dari Bandung yang lahir karena menggeluti sampah. Buku "persampahan kota" yang saya pelajari adalah tulisan dari profesor ahli persampahan dari institut terkenal di Bandung. Miris sekali mendengarnya, bahwa kontribusi para profesor itu masih sebatas tulisan dan retorika. Lihat dan ciumlah bau tak sedap di tikungan Jl Taman Sari dekat Kebun Binatang.Hmmmmm....

Setelah Leuwi Gajah longsor, TPA sampah dialihkan ke Sarimukti yang terletak di kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat dengan alasan darurat. Alasan tersebut terbilang sangatlah politis. Karena pihak pemerintah Jawa Barat tidak tahu lagi bagaimana membuang sampah dan permasalahannya kemana?.
Tanah yang dipergunakan adalah tanah Perhutani yang dimanfaatkan untuk tempat penampungan sampah dan pembuatan kompos adalah dari tahun 2006 sampai 2018. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan, lokasi tersebut bukan untuk tempat pembuangan akhir sampah, melainkan untuk pengolahan kompos. Tapi nyatanya apa?

Sarimukti yang pada awalnya diplot sebagai TPK (tempat pembuatan kompos) temyata hanya dilengkapi dua mesin pencacah dan dua mesin pengayak dan hanya bisa mengolah 25 meter kubik sampah. Padahal, sampah yang datang setiap hari mencapai 1.500 meter kubik dengan armada truk sebanyak 150-200 buah per hari. TPA ini menghasilkan air lindi sampah yang dapat masuk ke badan air tanah dan air permukaan yang mengalir ke sungai Cimeta dan bermuara ke sungai citarum, sehingga berbahaya bagi organisme yang hidup di air dan mengancam kehidupan ribuan ton ikan di Waduk Cirata.

Pada awal pembukaan TPA Sarimukti tahun 2007, kadar bakteri E coli di Sungai Cimeta, anak Sungai Citarum, mencapai 2,4 juta sel per 100 mililiter , padahal, baku mutu E coli hanya 2.000 sel per 100 ml. Hal tersebut terjadi karena di awal pembukaan TPA tidak dibangunnya IPAL ataupun lapisan geotekstile di Sarimukti. Meskipun sekarang cenderung turun, tapi tetap di atas baku mutu.

Seharusnya, sesuai kontrak pemakaiannya, TPA Sarimukti digunakan sampai tahun 2011, tapi ternyata diperpanjang karena TPS yang baru yang merupakan TPS berteknologi untuk PLTS belum dapat diioperasikan. Etah mengapa?

Belum lagi masalah TPA yang melum beres, masyarakat di wilayah Bandung (Bandung,Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) yang cenderung konsumtif seakan akan tidak peduli dengan masalah sampah Bandung. Lihat saja setelah musim kemarau yang berkepanjangan, lalu turunlah hujan yang terbilang ekstrem, maka jalanan di hampir seluruh Bandung....Banjir!

Banjir ini terjadi karena tumpukan sampah yang menutupi drainase. Miris!. Orang seenaknya sendiri membuang sampah di jalan, di selokan, tanpa memikirkan akibat yang terjadi. Lihatlah dan ciumlah apa yang terjadi jika truk pengangkut sampah melewati jalan, bahkan setelah 200 m truk sampah itu pergi bau sampah masih tercium. Masya Alloh...

Dari cerita saya di atas yang sedikit emosional, saya ingin menggugah kesadaran semua masyarakat terutama masyarakat Bandung untuk melakukan minimize limbah, peka terhadap lingkungan, karena penyakit seperti muntaber dan lain sebagainya mungkin terjadi karena andil kita yang tak adil pada alam. Penerapan pengelolaan sampah skala rumah tangga juga sebenarnya dapat dilakukan dengan pengomposan ala takakura (skala rumah tangga) dan dapat mengurangi beban TPA

Kepada seluruh elemen masyarakat, pemerintah, mari kita menjaga kebersihan terutama dari hal yang bernama sampah, karena sampah bukan masalah sepele yang bisa terus kita abaikan. Lingkungan pun ingin diperhatikan. Alam ingin lepas dari jerat-jerat sampah. Jangan sampai Bandung ini benar-benar menjadi kota sampah. Yang perlu ditingkatkan adalah kesadaran masyarakat mengenai masalah sampah.

Wallohu a`lam Bishowab


Minggu, 02 Oktober 2011 8 komentar By: ArtiHapsari

Mars Rabthul `Am


(by Suara Kebersamaan)


Cita cita kita begitu nyata

Ingin Indonesia maju sejahtera

Ingin sama berdiri di mata dunia

Punya harga diri dan penuh bangga


Busungkan dada dan tegak kepala

Dengan gelora semangat membara

Atur derap langkah agar seirama

ajaklah seluruh nusantara


Beban berat jangan pikul sendiri

Berbagi saling memberi arti

Membuka tangan dan berpegangan

Maju bersama saling menguatkan


Taburkanlah rasa kasih sayang

Agar bertambah banyak kawan

Bersatulah dalam perbedaan

Bersatu untuk raih kejayaan :k or :-k

Selasa, 27 September 2011 0 komentar By: ArtiHapsari

DEISLAMISASI SEJARAH DAN POLITIK ISLAM DI INDONESIA


PENDAHULUAN

Islam dan kaum muslimin punya peranan yang tidak main-main dalam perjalanan bangsa Indonesia. Datang sejak abad pertama hijriah, Islam memberikan inspirasi yang besar dalam mengantar bangsa ini menjadi Indonesia.

Orang-orang sekarang tidak lagi mau membaca sejarah dan tidak mau menelaah kebenaran, padahal jika dibayangkan sangat rancu alur ceritanya. Seluruh aspek kehidupan mengalami deislamisasi oleh penjajah dengan maksud untuk memisahkan Islam dari Indonesia dan Indonesia dari Islam

Barat ingin memutar semua kisah yang mengagungkan islam sebagai ruh yang membangun Indonesia menjadi islam sebagai teroris dan agama kampungan. Misalnya, makan dengan duduk dalam islam, barat mengajarkan makan berdiri. Kalau dalam islam, buang air dengan jongkok dan dibersihkan dengan air, barat mengajarkan buang air dengan berdiri dan tidak dibersihkan. Yang mengajarkan Barat untuk memasak makanan sebelum dimakan adalah islam ketika perang salib. Barat menirunya, kemudian ditentang

Sebenarnya Indonesia sudah Islam, karena sejak awal masuk islam, pengusiran penjajah, proklamasi, semangat reformasi, selalu diwarnai oleh semangat islam. Hanya dengan ruh jihad lah para ulama berhasil memompa semangat rakyat Indonesia melawan penjajah hanya dengan bambu runcing

Kemenangan Indonesia tidak bisa dilepas dari peran para ulama dalam memompa semangat rakyat. Tapi akhir dari perjuangan para pahlawan islam yang ingin mendirikan kekhilafahan islam di Indonesia bukanlah sebuah penghargaan tapi dikucilkan dan dibuang oleh pemerintahan nasionalis.

Untuk itu, tidaklah salah jika kita menelaah sejarah tentang studi alienasi politik Islam di Indonesia, supaya kita bisa mengingat perjuangan para pahlawan dalam menegakkan Indonesia di bawah naungan Is


DEISLAMISASI SEJARAH MASUKNYA ISLAM

Sebuah penelitian menyingkap fakta tentang sejarah masuknya islam di Indonesia. Sebuah keyakinan Islam bukan masuk pada awal 13 H, tapi pada awal hijriah dan islam bukan dibawa oleh Gujarat dan Persia, itulah sebuah fakta yang yang selama ini dibelokkan sejarahnya oleh para penutur sejarah. Sebenarnya banyak sekali fakta-fakta sejarah islam dan para ulama Islam yang dibelokkan sejarahnya, yang pasti ada maksud tersendiri dari pembelokkan sejarah ini.

Ada usaha untuk membelakangi Islam sejak awal yang dilakukan oleh penjajah. Realitasnya Islam sudah masuk pada abad ke 7 bukan abad ke 13. Masuknya Islam langsung dibawa oleh Rosulullah yang sebelum masa kenabian, Rosul sudah membuka hubungan perdagangan dengan para pedagang di Indonesia, sehingga ketika Muhammad diangkat menjadi nabi, pedagang Indonesia sudah mengenal Rosul. Jadi, masuknya islam ke Indonesia ini pada zaman Rosul masih di Makah, karena hubungan dagang Indonesia dengan Makah dijalin pada masa pra kenabian

Islam bukanlah dibawa oleh pedagang Gujarat, karena Gujarat adalah pusatnya Syiah. Islam di Indonesia adalah kerajaan Samudra Pasai yang menganut ahlu sunnah, bukan syiah. Laporan ini langsung ditulis oleh Ibnu Batutah, sedangkan laporan Snouck Hurgronje keliru.

Strategi pembelokkan sejarah oleh pemerintah kolonial Belanda untuk membuat umat Islam tidak membela agamanya. Sebagai gantinya, disebutkan sejarah bahwa Indonesia terinspirasi oleh Hindu dan Budha yang masuk abad ke-5 oleh kerajaan Kutai yang lebih awal dari Islam, padahal sejak awal kenabiah, Islam sudah masuk melalui perdagangan Rosullulloh. Untuk lebih mendukung sejarah tersebut, dikatakan pesantren terinspirasi oleh sistem pendidikan Hindu. Padahal jika mau diteliti, Hindu tidak mempunyai konsep pendidikan, Timur tengahlah yang menginspirasi pendidikan Islam yang bernama madrasah. Semua dikaitkan dengan Hindu dan Budha seakan akan lebih akbar, sedangkan Islam dipandang sebagai peradaban yang meruntuhkan Indonesia.

Umat Islam punya sejarah yang panjang tentang perlawanan terhadap penjajah. Ketika pusat perdagangan Islam Malaka dikuasai portugis, Islam dari Demak maupun Aceh menghadang penyerangan Malaka. Begitu pula saat Portugis masuk ke Sunda Kelapa, perlawanan Islam dipimpin oleh WaliSongo. Fatahillah menjadi panglima perang yang memenangkan perlawanan melawan Katolik. Setelah memenangkan, nama Sunda Kelapa diubah menjadi fathan Mubina yang diambil dari Asurat al-Fath ayat 1

Sebelum penjajah Katolik dan Protestan datang ke Indonesia, Islam sudah mempunyai identitas bendera yaitu merah dan putih. Ini terinspirasi oleh bendera Rosul yang juga berwarna merah dan putih. Rosululloh pernah bersabda, Alloh telah menundukkan pada dunia, timur dan barat. Aku diberi warna yang sangat Indah, yakni al ahmar dan al abyan (merah dan putih)

Proses deislamisasi terus berjalan bahkan setelah penjajah sudah terusir dari Indonesia. Padahal yang melawan penjajah adalah umat Islam. Majapahit, Padjadjaran, tidak pernah melawan penjajah. Umat Islam yang mengatasnamakan kaum pribumilah yang telah melawan penjajah Katolik dan Kristen yang membawa bendera misionaris datang ke Indonesia.


DEISLAMISASI POLITIK INDONESIA

Pada tahun 1912, pergerakan politik Islam di Indonesia yang pertama yakni Sarekat Islam (SI), didirikan . Sebenarnya SI sudah berdiri tahun 1908 dengan nama Seikat Dagang Islam. Sebenarnya lahirnya Serikat Dagang Islam lebih tepat disebut sebagai Hari Kebangkitan Nasional, bukan tahun 1908 bertepatan dengan didirikannya Boedi Oetomo, karena Serikat Dagang Islam mempunyai cabang di seluruh Indonesia, sedangkan Boedi Utomo hanya mencakup Pulau Jawa saja. Tapi kaum nasionalis, kaum moderat, sejarawan “netral” telah mengaburkan hal ini. Perjuangan umat muslim menghimpun kekuatan seluruh Indonesia seakan-akan tidak ada harganya jika dibanding dengan perjuangan kaum nasionalis.

Tahun 1925 berdirilah Jong Islamieten Bond (JIB). Anggotanya kebanyakan adalah golongan elite berpendidikan Barat yang masih ingin memegang teguh keislaman. JIB di kemudian hari banyak menghasilkan pemimpin-peminpin Indonesia merdeka, semisal M Natsir, Moh Roem, Yusuf Wibisono, dan sebagainya. Dengan demikian, sampai tahun 1930, gerakan nasionalisme didominasi oleh aktivis islam.

Setelah itu lahirlah para pejuang muda islam yang gagah berani tapi dikaburkan hasil perjuangannya untuk mengelabuhi umat muslim. Sebut saja RA Kartini yang disebut sebagai guru kesetaraan gender Indonesia. Beliau adalah pejuang muslim, yang sedang dalam perjalanan menuju muslim kaaffah. Buku Habis Gelap Terbitlah Terang merupakan analog dari isltilah islam membawa kemuliaan dari zaman kegelapan kepada zaman yang terang. Tapi usahanya supaya kaum wanita mendapat kesempatan yang sama dalam memperoleh ilmu pengetahuan supaya lebih dalam tentang peran wanita muslim, dirubah menjadi emansipasi yang kebablasan. Apa saja halal dilakukan tanpa ada batas moral dan etika

Seorang pahlawan sholeh yang bernama Jendral Soedirman adalah seorang pejuang jihad. Beliau adalah pejuang islam yang ditakuti lawan dan disegani oleh kawan. Memiliki semangat dakwah yang tinggi dan lebih banyak menitik tekankan pada ajaran tauhid, kesadaran beragama dan berbangsa. Beliau memulainya dengan mengikuti kepanduan Hizbul Wathon yang merupakan bagian dari Muhammadiyah semangat yang dikobarkan adalah semangat jihad, taktik perangnya adalah taktik Islam, Tujuannya bukan semata hanya memerangi penjajah, tapi untuk jihad fi sabilillah. Pahlawan ini selama ini dikenal hanya sosok dan disegani karena gagah berani, jarang sekali yang mencintai beliau karena semangatnya untuk menegakkan islam di Indonesia, sedikit sekali yang memandang bahwa semangatnya benar-benar ruh jihad, bukan semata nasionalisme belaka.

Saat proklamasi, islam sangat berperan besar.Tanggal 17 agustus yang bertepatan dengan tanggal 19 ramadhan 1364 H, proklamasi dilakukan oleh Sukarno atas desakan para pemuda dan para ulama. Tadinya Bung Karno tidak berani, tapi kemudian didorong oleh Hasyim al Asy`ari. Karena pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, Amerika telah gagah berani meluluhlantakkan Hirosima dan Nagasaki. Dalam keadaan yang seperti ini, Bung Karno menemui para ulama antara lain dari Cianjur, Abdul Mukti dari Muhamadiyah, Hasyim Al Ash`ari dari NU yang mendesak proklamasi dilakakukan tanggal 17 Agustus 1945

Lalu Bung Karno mendirikan Masjid Syuhada di Yogjakarta sebagai tanda bahwa kemerdekaan tidak akan mungkin terjadi tanpa ada pengorbanan para syuhada dan pejuang. Pembangunan patung Diponegoro di lapangan Monas itu menunjukkan pesan bahwa perjuangan bangsa Indonesia dipimpin oleh para ulama di barisan depan. TNI tidak mungkin ada jika PETA yang terdiri dari 68 bataliyon tidak ada, dan kesemuanya dipimpin oleh para ulama. Tapi deislamisasi histori yang terjadi mengatakan, semuanya bukan dari kekuatan Islam tapi nasionalisme.

Itulah sekelumit sejarah mengenai kejayaan islam dan pejuangnya yang disamarkan ruh islamnya. Jihad sebagai ruh setiap pertempuran di Indonesia berhasil memompa semangat para pejuang. Mustahil pertempuran 10 November melawan Inggris yang dipimpin oleh pejuang muslim Bung Tomo bisa memenangkan peperangan jika bukan karena semangat jihad. Jihad tidak sama dengan terorisme. Sejarah telah dibelokkan, sehingga membuat kita hilang kepribadian. Ingatlah islam dengan mengingat sejarahnya, bukalah fakta-fakta yang selama ini tertutupi


KESIMPULAN

Deislamisasi telah melanda seluruh sejarah Islam di Indonesia. Melacak sejarah masuknya Islam ke Indonesia memang bukanlah hal yang mudah. Tak banyak jejak yang bisa dilacak. Fakta yang mengungkap kebenarang adalah islam dating ke Indonesia bersamaan dengan kekhalifahan Rosulullah, dan hubungan yang terjalin sudah dimuali dari sejak Nabi Muhammad belum diangkat menjadi Rosul, ketika Nabi Muhammad mengirim utusan untuk berdagang di Indonesia. Fakta lain telah mengungkapkan satu-persatu perjuangan kaum muslim dalam melawan penjajah, yang selama ini dikaburkan oleh penjajah yang notabene membawa misi misionaris dan gozwulfikr.

Islam dalam perpolitikan Indonesia tidak lepas dari perjuangan para ulama dan pejuang muslim dalam melawan penjajah sampai proklamasi digulirkan. Tapi kaum nasionalis mengaburkan sejarah ini supaya tidak terlihat bahwa kemenangan Indonesia diliputi oleh semangat jihad. Tidak mungkin rakyat Indonesia dapat memenangkan pertempuran melawan penjajah yang bersenjata lengkap dan modern hanya dengan sebilah bambu runcing, tanpa adanya modal awal, yaitu semangat ruh jihad.

Selam umat islam keliru dalam memaknai sejarah, dan selama umat muslim kehilangan sejarahnya, maka kita akan keliru dalam melangkah kedepan. Jadi kita harus membangkitkan semangat umat muslim


*makalah ini dibuat tahun 2006, sebagai syarat mengikuti Dauroh Marhalah 2 KAMMI