Kamis, 12 April 2012 0 komentar By: ArtiHapsari

SAAT JIWA TAKUT TAK DITOLONG ALLOH

Tangis meratapi nasib dan kesedihan mendalam sering dirasakan oleh jiwa jiwa yang dalam hatinya ada ketakutan. Takut terhadap ujian demi ujian yang mungkin akan datang seperti permainan kartu domino, takut terhadap kesedihan yang tak ada ujungnya, ataupun takut karena dia tak melihat secercah cahaya dalam kegelapan hidup. Tangis itu bisa jadi menjadi pertanda kehidupan jiwa yang takut terhadap keniscayaan hidup. Tapi perasaan takut juga bisa menjadi pertanda lemahnya jiwa saat jiwa kering dari kekuatan Alloh.


Seorang mukmin yang mencintai Alloh pastilah seseorang yang dalam jiwanya selalu menyatukan diri dengan kekuatan Alloh. Seyogyanya, tak perlu ada ratapan yang berlebihan maupun tangisan yang dramatis, karena jiwa menginternalisasikan diri dengan Alloh, akan mengkristalkan perasaannya dalam keadaan tenang dan arif. Jika dia mendapatkan kenikmatan maka jiwanya tersenyum dalam syukur, dan jika ditimpa ujian maka jiwanya akan bersabar dan tetap lapang.


Maka tentu kita dapat melihat perbedaan yang amat terasa jika kita merasa bahwa ujian yang sedang kita hadapi, ada secuil perasaan takut, takut jika tak mendapat pertolongan Alloh. Jiwa itu resah, gamang, dan hampir tak bisa tenang.


Jiwa yang takut tak ditolong Alloh bisa terjadi karena adanya perasaan bahwa Alloh akan sulit menolong kita karena kita berada pada taraf keimanan yang lemah. Bisa jadi karena ibadah kita yang mengalami penurunan, maupun karena kita merasa telah banyak melakukan maksiat. Belum lagi amanah amanah yang sering terlalaikan menjadikan jiwa merasa takut dihukum Alloh. Perasaan pesimisme dengan segala prasangka yang menyertainya pada akhirnya menghadirkan ketakutan tak ditolong Alloh, yang biasanya terekspresikan pada kegundahan hati, tangisan tak berujung, maupun kegamangan hidup. Padahal janji Alloh amatlah tepat pada setiap makhlukNya, bahwa jika kita bertanya dimanakah Alloh, maka sesunggunhya Alloh itu dekat. Jika ada yang meminta pertolongan pada Alloh dengan berjalan, maka Alloh akan menghampirinya dengan berlari. Barangsiapa yang meolong agama Alloh, maka Alloh akan menolong dan meneguhkan kedudukanNya di dunia.


Lalu bagaimana jiwa bisa merasa kerdil di hadapan Alloh? Bagaimana bisa jiwa dapat merasakan ketakutan tak ditolong Alloh, padahal janjiNya amat pasti?


Maka pastaslah kita introspeksi diri dengan segala penatnya rutinitas yang menyita peluh dan terkadang mengahadirkan ketakutan ketakutan dalam jiwa….mengapa kita SERING takut tak ditolong Alloh? Tugas kita hanyalah beraml. Maka Lakukanlah yang terbaik yang bisa kita lakukan dan maksimalkan apa yang bisa dilakukan, karena terkadang ujian itu hanya perlu diselesaikan dengan sabar dan lapang dada...

Maka bersabarlah..dan janganlah bersedih…Alloh bersama kita..


Laa tahzan..innalloha ma`ana….