November 2011. Aku dipaksa
seorang sahabat yang jauh jauh dari Probolinggo untuk menemaninya ikut seminar Ipho Right di
Bandung. Demi kesetiakawanan, aku ikut saja meski harus cuti kerja. Awalnya
belum paham acara apa, hanya ikut saja. Tapi kaget juga ternyata acara itu
menyedot perhatian ratusan orang. Mereka yang disatukan oleh dunia maya
berbondong-bondong datang tanpa lembaran undangan dan gembor gembor di TV. Keren. Aku
mulai memahami bagaimana komunitas tweeter ini berkomunikasi, mereka saling
kenal meski tanpa bertatap muka. Mengikuti jalannya acara awalnya biasa saja
karena hanya sharing dengan para pakar sosmed. Di siang harinya, tibalah pada acara
inti yaitu seminar 7 keajaiban rezeki yang pastinya disambut dengan
antusias,siapa lagi kalo bukan pakar otak kanan, Ipho Right Santosa
Bengong pertama kali melihatnya,
ternyata memang aku saja yang kuper. Ipho sudah amat terkenal terutama di dunia
maya. Dia menjelaskan 7 bab keajaiban rezeki sesuai nama bukunya. Dalam bab keduanya, Ipho menjelaskan tentang peranan Sepasang Bidadari
dalam percepatan rezeki. Dari situ aku tersadar rasanya aku belum membahagiakan
kedua orang tuaku. Aku jarang pulang, jarang kasih sesuatu, malahan aku suka merepotkan
mereka dengan minta doa jika ada hajat, minta dibikin rak buku, minta diurusin
pajak STNK, dan lain sebagainya. Ah, malu saat itu. Seperti tertampar. Ipho meceritakan,
dia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk orang tuanya, bahkan kalo
perlu sewa alpard kalo mengajak orang tua tamasya. Dari situ aku tersadar, dan
bertekad akan membahagiakan orang tua. Mulailah aku merencanakan anniversary mama
papa bulan Mei 2012. Aku menabung dan mulai mengkalkulasi kebutuhan. Lagu lagu favoritku
saat itu berubah jadi lagu-lagu tentang ibu, seperti lagu ibu - hadad alwi dan
farhan, alasan – zahra, number one – Maher zein.
Dulu Kakakku berjanji menghadiahi
papa mama merayakan anniversary ke 30 di Bali, tapi karena belum ada waktu dan
mama juga pasca sakit di awal 2010, jadi hadiahnya diUANGkan. Tapi ternyata
papa mama masih berharap bisa merayakan anniversary di Bali. Dan aku bermaksud mengabulkan impian mereka di
anniversari ke 32 di Bali. Setelah tabungan terkumpul, aku membicarakannya pada
orang tua di bulan Maret. Alahmdulillah mereka senang. Mereka pun mempersiapkan
baju “the couple” warna merah meskipun akhirnya tidak bisa dipakai karena mama bertambah
gemuk. Saat itu kami tidak tahu ternyata itu bukan gemuk, tapi bengkak.
Perjalan dimulai tanggal 10 Mei,
aku merasa bahagia bisa membahagiakan mereka. Semua murni karena aku ingin
membahagiakan mereka, tidak berhitung dengan materi yang penting mereka bahagia.
Tapi ternyata di hari kedua, mama menurun kesehatannya. Aku pikir hanya sakit
biasa. Sungguh.....aku tak tau itu adalah awal dari penderitaannya. Jika aku
mengingatnya, sungguh aku ingin memutar waktu. Foto-foto di Bali sampai saat
ini selalu membuatku menangis. Maafkan aku mama..
Sehari sepulang dari Bali, mama cek darah karena kondisinya yang melemah. Ternyata hari itu juga mama divonis gagal ginjal dan harus cuci darah. Tak kuasa merelakan, tapi apa daya keadaan mama semakin memburuk setelah banyak ikhtiar kami lakukan, dan tepatnya tanggal 26 Mei pagi, untuk pertama kalinya kami mengantarkan mama cuci darah. Ini adalah kehendak Nya. Luluh. Lantah
Mereka lah cinta kasihku. Mereka
bagai matahari yang selalu bersinar dalam setiap detak jantungku. Duka mereka
adalah laraku. Sakit mereka adalah perihku. Aku yakin, sepasang bidadari yang
aku cintai akan kembali ceria. Jika tidak yakin pada Alloh, apa yang bisa
kulakukan lagi. Kami hanya bisa menunggu keajaiban itu sambil terus ikhtiar.
Kutulis ini sambil mendengarkan
lagu ibu (Hadad Alwi-Farhan) dengan penuh air mata. Tak bisa lagi
kuungkapkan dengan kata kata bahwa aku mencintai mereka, sepasang bidadariku.
Demi mereka, aku rela lelah, aku rela menolak semua pinangan laki-laki sholeh
yang tak mereka setujui, aku rela menghabiskan semua gajiku untuk biaya
kesehatan mama, aku rela melakukan apa saja demi mereka. Jika saja nyawa ini
bisa kutukar, maka ambillah ya Alloh....bahagiakan mereka, sembuhkanlah ibu kami
ya Robb.....Amin
Hari ini hari miladku, alhamdulillah
banyak yang mendoakanku. Puji syukur Alloh masih memberikanku kesempatan dan
waktu untuk terus berbakti pada orang tua. Jika hari ini Alloh ingin mengabulkan
satu saja permintaanku...aku hanya memohon....sembuhkanlah ibuku..
Sehari sepulang dari Bali, mama cek darah karena kondisinya yang melemah. Ternyata hari itu juga mama divonis gagal ginjal dan harus cuci darah. Tak kuasa merelakan, tapi apa daya keadaan mama semakin memburuk setelah banyak ikhtiar kami lakukan, dan tepatnya tanggal 26 Mei pagi, untuk pertama kalinya kami mengantarkan mama cuci darah. Ini adalah kehendak Nya. Luluh. Lantah