Selasa, 20 Maret 2012 0 komentar By: ArtiHapsari

Saguling, Septik Tank Terbesar di Dunia

Waduk Saguling merupakan salah satu waduk kaskade di sungai Citarum. Waduk ini mempunyai luas 5.600 ha yang terletak di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan dikelola oleh otorita PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Saguling. Waduk ini mempunyai fungsi utama sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 700,72 MW. Ketika terjadi gangguan seperti padam listrik atau kekurangan pasokan listrik di Jawa-Madura-Bali (Black out), PLTA ini hanya membutuhkan waktu sekitar enam menit untuk segera menyambung jaringan listrik tersebut. Kemampuan sinkronisasi yang tinggi ini membuat posisi Saguling cukup vital bagi jaringan interkoneksi listrik se-Jawa Bali.

Tapi dalam perjalanannya, waduk yang terlihat indah ini ternyata menyimpan banyak permasalahan yang sangat pelik, yakni teriindikasikan telah tercemar limbah organik, anorganik dan logam berat.

Waduk Saguling merupakan waduk pertama dari arah hulu sungai Citarum yang dibendung dari kurang lebih 54 anak sungai di aliran sungai Citarum. Akan tetapi, anak anak sungai tersebut telah membawa pencemar dari kawasan industri di wilayah hulu sungai Citarum menuju waduk Saguling. Lebih dari 450 industri yang umumnya berasal dari sentra-sentra industri berbagai skala di wilayah Majalaya, Banjaran, Rancaekek, Dayeuhkolot, Ujung Berung, Cimahi, dan Padalarang telah menyumbang kurang lebih 280 ton limbah kimia anorganik setiap hari ke waduk Saguling. Belum lagi adanya industri penambangan emas di Soreang dan Pengalengan.

Sampah kota Bandung, Cimahi dan Bandung Barat juga turut menambah beban Waduk Saguling. Tak kurang 1 milyar rupiah dana yang digelontorkan oleh otorita pengelola Saguling tiap tahunnya hanya untuk membersihkan sampah yang masuk ke Waduk Saguling. Rendahnya komitmen pelaksanaan pengelolaan lingkungan oleh industri yang menghasilkan limbah ataupun masyarakat yang membuang limbah domestik ke Citarum memberi kontribusi besar pada penurunan kualitas air dan pendangkalan (sedimentasi) sungai tersebut.

Adapun logam berat yang terindikasi masuk ke waduk Saguling antara lain merkuri (Hg), tembaga(Cu), seng (Zn), dan timbal (Pb). Hasil pengujian air oleh peneliti Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 2004 menunjukkan bahwa air Waduk Saguling mengandung logam merkuri (Hg) sebesar 0,236 ppm dari batas aman 0,002 ppm. Pada kondisi tertentu, pernah ditemukan kandungan merkuri (Hg) 30 kali di atas batas normal, yakni 0,06 miligram per liter.

Jika sudah ada cemaran logam berat, ikan yang hidup di dalamnya juga mungkin terkontaminasi melalui rantai makanan. Logam berat akan terakumulasi di tubuh ikan yang akhirnya masuk ke tubuh manusia yang memakannya. Para peneliti dan pakar akademisi telah mengimbau agar masyarakat berhati-hati mengonsumsi ikan air tawar. Hal ini karena akumulasi logam berat di tubuh manusia dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti penyakit minamata, bibir sumbing, kerusakan susunan saraf, dan cacat pada bayi.

Sekarang tidak ada lagi yang membudidayakan ikan mas di Waduk Saguling karena ikan mas sudah tidak bisa bertahan hidup di perairan Saguling. Produksi ikannya pun sudah sangat menurun akibat pencemaran Sungai Citarum. Dari sekian banyak permasalahan yang ada, para pakar menyebut Saguling sebagai septic tank terbesar di dunia atau waduk pelangi, karena warna air limbahnya yang berwarna-warni.

Pencemaran air Citarum juga memicu percepatan sedimentasi waduk. Sampai akhir tahun 2006, sedimentasi yang diakibatkan sampah dan lumpur telah mencapai 80,3 juta meter kubik. Untuk tahun 2007, penghitungan masih dilakukan dan kemungkinan besar angka pendangkalan tersebut bertambah. Saat ini, laju sedimentasi yang mencapai angka 4,2 juta meter kubik per tahun telah melewati ambang batas yang ditetapkan dalam desain PLTA Saguling.

Meningkatnya sedimentasi secara kontinu dan buruknya mutu air akibat berbagai polutan yang meracuni Citarum, mengancam kinerja PLTA yang menjadi andalan pasokan listrik interkoneksi Jawa-Bali tersebut. Jika tidak ada perbaikan, PLTA yang semula dirancang untuk hidup dan menyuplai persediaan energi listrik selama 59 tahun itu hanya akan mampu bertahan selama 45 tahun. Bahkan, jika kondisi terus memburuk, waktu Saguling untuk tutup usia semakin dekat. Mendekatkan Jawa-Madura-Bali pada krisis energi listrik.

Bagaimanapun Citarum adalah pemompa denyut nadi jutaan orang, terutama di Jawa Barat. Airnya menjadi sumber kehidupan manusia sekaligus energi bagi ribuan industri yang menafkahi jutaan orang dan sumber air baku bagi masyarakat hilir di kota Jakarta sekitarnya. Kerusakan pada air sungai Citarum akan memengaruhi kelangsungan hidup semua organisme. Cepat atau lambat.

Sebentar lagi Bandung Barat akan menyelenggarakan pesta demokrasi pemilihan pemimpin barunya. Maka kita sebagai masyarakat intelektual, harus cerdas dalam memilih. Pilihlah pemimpin yang bijak terutama permasalahan lingkungan karena Waduk Saguling merupakan asset daerah yang amat berharga untuk kelangsungan masyarakat, terutama masyarakat Bandung Barat.

Untuk Bandung Barat lebih baik…

Bandung Barat Go Green….

Senin, 19 Maret 2012 0 komentar By: ArtiHapsari

"Alasan" by Zahra

"terkenang masa kecilku
ku dicinta ku dimanja
kau ada di setiap hariku
temaniku sayangiku

kini ku beranjak dewasa
ku rindu kau selalu ada
bersama akan ku lantunkan
lagu cinta dan berkata

kau alasanku bernyanyi
alasanku nikmati indahnya hari
yang hadir dalam hidupku

kau alasanku berharap
alasanku percaya engkaulah alasan
yang terbaik bagiku

saat semua air mata
jatuh temani hariku
saat semua tawa hilang
hadirmu memberi cinta dan hanya

kau alasanku bahagia
alasanku meraih semua mimpi
cita dan keajaiban

(kau alasanku berharap
alasanku percaya) engkaulah alasan
yang terbaik bagiku

kau alasanku bernyanyi
alasanku nikmati indahnya hari
yang hadir dalam hidupku

kau alasanku berharap
alasanku percaya engkaulah alasan
yang terbaik bagiku

engkaulah alasan yang terbaik
yang terbaik, yang terbaik, yang terbaik bagiku "


Pertama denger lagu ini ngga sengaja waktu aq lagi nyuci bacu..aq denger di TV ada sayup sayup suaranya bagus..lagu ini untuk orang orang tercinta yng telah membesarkan kita sampai sekarang...bukan hanya untuk ibu..tapi juga untuk mereka semua yang berada di dekat kita yang mengasihi kita dari kecil.
untuk ayah, untuk kaka, nenek, kakek, tante, om, tetangga, para guru, teman...semuanya..

Sungguh lagu ini membuat hati terhenyak tak sekedar mendengar dan meresapi liriknya, tapi juga meneteskan air mata..

Untuk semua orang yang sering lupa dengan orang orang terdekat...untuk semua kawan yang hanya sesekali menyapa orang orang tercintanya...untuk semua orang yang mencintai keluarganya...pasti mewek dengernya..

thanks buat zahya, tohpati dan semua yang menginspirasi lagu ini....sungguh...ini lagu yang menginspirasi dan mengingatkan kita semua kepada orang orang yang kita sayang dan kita cinta...