Rabu, 28 Juli 2010 By: ArtiHapsari

Sabar Itu Manifestasi Iman

Hidup di dunia itu tak selamanya mulus. Dalam perjalanannya, sesekali menghadapi rintangan, belokan, tanjakan dan turunan. Tak jarang kita menemui jalan yang sempit, lorong yang gelap, penuh genangan, dan duri dalam perjalanan.

Lumrah jika seorang hamba mendapati dirinya dalam tagis dan sedih, bahkan di saat orang-orang di sekelilingnya tertawa, senang dan bahagia. Suatu saat hidup kita berada pada suasana lapang, di saat lain meratapi kesempitan. Semua itu merupakan irama kehidupan yang penuh dengan kenikmatan. Dinamika sedih dan senang merupakan sunatullah yang berlaku bagi semua manusia tak terkecuali orang-orang yang ma`sum yaitu Nabi dan RosulNya. Mereka adalah manusia-manusia yang diuji Alloh dengan ujian yang paling berat, tetapi mereka adalah orang yang paling dicintai oleh Alloh. Mereka diuji dengan penderitaan, hidup miskin, kekurangan, dan sakit-sakitan, hidup yang penuh dengan tantangan dan perjuangan. Tapi justru mereka adalah tokoh-tokoh yang kokoh, kuat karena senantiasa diuji oleh Alloh. Hingga mereka mendapat gelar ulul azmi-orang-orang yang luar biasa kesabarannya.

Setelah mengingat kembali cerita-cerita ujian dari para kekasih Alloh, maka kita juga dapat mengambil hikmah bahwa kita harus senantiasa bersyukur ketika kita mendapatkan nikmat dan ujian yang datang silih berganti, bahkan terkadang datang bersamaan. Maka sabar dan syukur merupakan dua nilai yang tak terpisahkan bagai sayap burung yang saling menyeimbangkan. Ketika burung tersebut terbang, maka sabar dan syukur dapat menjadi penyeimbang, dan ketika burung tersebut mendarat, maka sabar dan syukur dapat menjadi system pendaratan yang menyelamatkan.

Rasulullah bersabda : “Sungguh menakjubkan perkaranya orang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dalam hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin, yaitu : jika mendapat kelapangan ia bersyukur, karena ia mengetahui bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena ia mengetahui bahwa hal tersebut terbaik baginya” (HR Muslim)

Di dalam Al Qur`an dan Hadits, disebutkan pernyataan sabar dengan berulang-ulang, bahwa memang ialah bekal utama dalam hidup. Jika orang mengatakan sabar itu ada batasnya, maka itu merupakan alibi orang-orang yang sudah tidak sanggup lagi menanggung ujian. Sabar itu tidak ada batasnya. Padanya terdapat pahala yang juga tidak terbatas.

Sabar merupakan sikap teguh hati tanpa mengeluh di luar kewajaran pada apa-apa yang hadir dalam hidup kita, hingga pada akhirnya kita menemukan kebahagiaan pada sikap ridho, ikhlas serta berserah diri.

Dalam surat Yusuf, diceritakan kisah tentang nabi Yusuf dari awal hingga akhir surat. Di awal surat terdapat kalimat “Ini adalah sebaik-baik kisah”. Sedangkan di akhir cerita, diulang dengan kalimat yang sama “ Yang demikian adalah sebaik-baik kisah”. Dari kecil, nabi Yusuf sudah didzolimi oleh kakak-kakaknya,menjadi bujak, bahkan dimasukkan ke penjara. Dan semuanya dilaluinya dengan kesabaran. Dalam hal ini mengandung hikmah bahwa tak pantas kita menganggap cukup atas kesabaran kita karena telah diuji dengan ujian paling berat, sehingga mnjadikan cara-cara haram sebagai penyelesaiannya.

Sabar memang sangat erat kaitannya dengan keyakinan. Di balik ujian yang dialui dengan kesabaran, maka kita akan menemukan kehendak Alloh lebih besar dari kemauan kemudahan untuk kita. Meyakini akan ada pagi setelah malam, akan ada pelangi setelah hujan di siang hari, ada musim semi setelah musim kemarau, maka kita pun yakin akan ada makhroja(jalan keluar) dalam setiap ujian.

Itulah keyakinan

Maka sabar merupakan manifestasi iman, sabar merupakan satu perbendaharaan dari berbagai perbendaharaan syurga. Sabar diterapkan dalam seluruh sisi kehidupan, pada saat ada ujian, bahkan pada saat menggapai sukses dan bahagia

Dia akan berbuah karunia berupa kehormatan, lalu melimpahkan pula rahmat dan kasih sayang, hidayah dan kemuliaan. Itulah prestasi untuk orang yang sabar. Maka tidak ada yang rugi dalam sabar

Ishbir…

“Apabila Aku menguji hambaKu dengan kedua matanya, kemudian dia bersabar, maka Aku akan gantikan syurga baginya” (Hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Bukhori)

Buat semua yang sedang diuji oleh Alloh...termasuk yang menulis....