Selasa, 13 Juli 2010 By: ArtiHapsari

1 SYABAN, Saatnya mulai Berkonsentrasi Persiapan Ramadhan…

Hari ni kita masuk ke hari pertama bulan sya`ban…wuih…cepet banget ya…sepertinya baru kemarin kita selesai puasa…tapi tetep aja, di akhir ramadhan lalu, masih banyak target yang belum terpenuhi, tapi kita saat ini juga belum mepersiapkan apa-apa aja bekal- bekal untuk menyambut ramadhan supaya ga keteteran seperti ramadhan yang lalu. Pantaslah kita merenung, mengapa kita belum optimal di ramadhan tahun lalu? Sibuk kerja? Tidak juga. Sibuk memikirkan mudik? Memikirkan baju baru? THR? Jika pertanyaan tersebut dijawab tidak, maka apa dong sebabnya?? ternyata satu kata. Persiapan ! Ya, semacam ‘Warming-Up” (pemanasan) untuk menyambut bulan ramadhan. Ajang latihan untuk menyambut ‘The Real Battle Time‘. Ramadhan, I’m In Love !


Disadari atau tidak, fenomena ‘kalah sebelum bertanding’ sudah menjadi tradisi yang membudaya. Kenapa? Ramadhan ibarat sebuah momen pertandingan, katakanlah Piala Dunia (Padahal kita ga pernah ngerasain masuk kualifikasi ya..he…). Seandainya kita masuk ke ajang piala dunia, pasti tim kita akan mendapatkan hasil yang paling baik pula. Tentu persiapannya sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari, bulan, bahkan [mungkin] hingga hitungan tahun. Bukan berarti Indonesia kalah sebelum bertanding lo di ajang piala dunia..meskipun kayaknya udah pol-polan tu…Fenomena ‘kalah sebelum bertanding’ muncul karena tim tidak melakukan persiapan secara sungguh-sungguh, kerja keras dan optimal. Bahkan yang paling fatal adalah menjadikan ajang pertandingan yang sesungguhnya sebagai waktu ‘yang tepat’ untuk latihan. Ato Bahkan beberapa adalah pecundang. Sudah dapat dipastikan kekalahannya bukan ?. sama halnya dengan ajang perlombaan, maka persiapan menyambut bulan Ramadhan pun harus dilakukan jauh-jauh hari. Targetnya apa? Gelar bergengsi dunia-akhirat, medali “Taqwa“! yang disematkan langsung oleh Rabb kita, Kekasih Tercinta.

Ya, begitulah sesungguhnya Ramadhan. Bulan yang oleh sebagian kita masih dianggap biasa-biasa saja, dengan melepaskan kesempatan emas memperebutkan gelar bergengsi tersebut. Hendaknya seorang muslim ibarat seorang atlet. Persiapan menjelang bulan Ramadhan sangat amat diperlukan sekali [hiperbolis mode: ON]. Persiapan untuk menata hati, meluruskan
orientasi dan memperbaiki diri. Persiapan apa saja?

1. Persiapan Ruhiyah. Orang-orang yang saleh biasa melakukan persiapan ini seawal mungkin sebelum datangnya bulan Ramadhan. Bahkan mereka sudah merindukan kedatangannya sejak bulan Rajab dan Sya’ban. Biasanya mereka berdoa : "Allohumma Bariklana fii rajabna wasya`ban wabalighna Ramadhan” artinye :Ya Allah, Berikanlah kepada kami keberkatan pada bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami kepada Ramadhan.

Dalam rangka persiapan ruh keimanan itu, dalam Surat At-Taubah Allah melarang kita melakukan berbagai maksian dan kedzaliman sejak bulan Rajab. Tapi bukan berarti di bulan lain dibolehkan. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Rajab kadar keimanan kita sudah meningkat untukmenyambut bulan yang paling suci.

2. Persiapan Mental. Niat yang bersih untuk membersihkan hati menyambut bulan Ramadhan. Yang terbiasa bangun setelah waktu shubuh, cobalah untuk bangun sedikit lebih awal, sebelum shubuh. Cerahkan wajah dengan berwudhu, segarkan fikiran dengan banyak bersujud, sehatkan mata dengan air mata taubat, basahkan lidah dengan membaca beberapa ayat-ayat cinta-Nya secara tartil (perlahan). Semoga dengan ini, mata, fikiran, lisan dan perbuatan kita semakin terbiasa untuk dijaga. Paksa diri untuk lebih baik lagi dalam beribadah.

3. Persiapan Ilmu. Mau jadi penyerang tapi gak tau caranya nyetak gol? Mau ikutan lomba marathon tapi gak tahu lintasannya? Cape deh. Semua ada rahasianya: Ilmu. Mau sukses di Bulan Ramadhan? Pakailah ilmu. Mumpung Ramadhan masih ada beberapa hari di depan kita, gak ada salahnya kalau dari saat inilah segala sesuatunya dipersiapkan. Mulai dari niat berpuasa, hingga hal-hal yang membatalkan puasa. Ayo baca buku fiqus shaum (aku punya, mau pinjem??), download di kantor juga bisa, dengerin ceramah, ya pokoknya jangan ampe masuk bulan Ramadhan ga tau ilmunya. Apalagi ni para wanita, awas kecentok tamu bulanan masih bingung, pake pil KB ato ga (buat yang udah nikah), maka harus lebih punya ilmu.

4. Persiapan Fisik. Ramadhan merupakan bulan dimana ibadah puasa adalah wajib hukumnya. Tidak boleh ditinggalkan selama tidak ada alasan yang membolehkannya. Puasa? Ya, latihan berpuasa! Saat inilah yang tepat untuk latihan berpuasa setelah lama kita ‘hibernate‘ sejak Ramadhan tahun lalu. Bisa berpuasa dengan memanfaatkan momen puasa Nabi Daud A.S (Sehari puasa, sehari tidak), puasa tengah bulan/Yaumul Bidh (tanggal 13,14,15 tiap bulan), atau puasa Sunnah Senin-Kamis dan bisa juga berpuasa di bulan Sya’ban (bulan sebelum Ramadhan). Semakin banyak berlatih, tentu hasilnya akan semakin optimal bukan?. Olah raga juga penting, jangan males gerakin badan. Makan dijaga supaya kagak salah makan tu perut, trus jaga juga pola istirahat. Waktunya kerja, istirahat , makan,..Jangan sampe kerja lupa makan, lah kita kerja buat cari makan ko…

Di musim yang ga mendukung ni, kita juga harus jaga kesehatan. Sebenernya kita udah masuk ke musim kemarau pendek ( Juli – September 2010).. tapi jenisnya kemarau basah- buat yang domisili di bandung dan sekitarnye, jadi masih ada hujan-hujannya. Siapin payung di tas, pake jaket kalo keluar naik motor, jangan kebanyakan pasang kipas angin, ya upaya preventif deh..

Trus yang penting, jangan sampe stress..Hidup itu udah banyak ujian, tiap orang punya ujian, jangan dikira cuman kite aje yang lagi ada cobaan. Kebanyakan sumber penyakit asal muasalnya dari stress. Santai aja menjalani hidup. Kuncinya tetap syukur, to`at dan roja (ruh pengharapan) pada Alloh. Uhhh…jadi santai hidup ni meskipun pun pundak kita lagi ngangkat orang..he..(lebaiii)

5. Persiapan Materi. Maksudnya apa? Buat persiapan buka puasa? Beli baju baru. (gubrakkk) Tentu saja tidak sesederhana itu. Maksudnya adalah mempersiapkan tangan kanan kita untuk senantiasa berada di atas tangan kiri. Berlatih mengikhlaskan hati untuk berbagi. Tidak perlu banyak, tetapi yang terpenting adalah rutinitas. Siapin kotak amal pake kotak susu bekas (bagi yang tiap bulan dapet jatah susu dari kantor..he..). Juga penting untuk membuat strategi/sistem manajemen keuangan menjelang Ramadhan. Tidak sedikit dari kita yang justru malah banyak pengeluaran yang ‘gak manfaat’ di bulan Ramadhan. Jangan lupa agar memberikan yang terbaik untuk Zakat Fithrah. Biar amalan satu bulan Ramadhan tidak sia-sia. Oh ya, kalo mau zakat ke aku juga boleh, biasa, proyek ramadhan, buat nambah pahala..ntar disalurin ke lembaga zakat…(promosi mode on)

Dari Usamah bin Zaid, ia bertanya pada Rasulullah SAW : “ Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada sebuah bulan yang lebih banyak dari puasamu di bulan sya’ban ? “. Maka Rasulullah SAW menjawab : “ (Sya’ban) itu adalah bulan antara Rojab dan Ramadhan yang kebanyakan manusia melalaikannya. Sya’ban adalah bulan dimana amalan-amalan diangkat menuju sisi Tuhan Semesta Alam, karenanya aku suka ketika amal-amalku diangkat, sementara aku dalam keadaaan berpuasa “ (HR Nasa’i)

Dari riwayat Abu Hurairah ra beliau bersabda : “ Betapa banyak orang berpuasa tapi tidak ada baginya pahala puasa kecuali lapar saja, dan betapa banyak orang sholat malam (tarawih), tapi tidak ada baginya pahala kecuali (kelelahan) begadang saja” (HR An-Nasa’i).

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda, inspirasiku...