Kamis, 04 Agustus 2011 By: ArtiHapsari

BERDOALAH, KARENA ALLOH MENDENGARMU

Berdoa itu merupakan kewajiban manusia..karena setiap manusia pasti punya hajat yang tak pernah putus, punya masalah yang silih berganti menghampiri. Dan banyak dari kita yang bergembira ketika doa atau hajat kita terkabul, dan banyak pula yang mencela Alloh jika doa dan hajat kita tak kunjung dikabulkan.

Banyak yang salah kaprah tentang makna bahagia dalam memaknai doa. Seyogyanya kita berdoa itu diawali dengan kebahagiaan, karena pada dasarnya doa itu merupakan rangkaian ikatan keimanan kita pada Alloh, entah nantinya disegerakan terkabul atau tidak itu tidak mempengaruhi makna bahagia itu sendiri.

Kelambatan masa pengabulan doa Allah kepada kita jangan sampai menyebabkan kita berputus asa dari rahmat Alloh
meskipun kita telah bersungguh-sungguh dalam berdoa, sebab Allah telah memberikan jaminan terkabulnya doa yang kita minta sesuai dengan pilihan-Nya, bukan menurut keinginan kita, dan mengabulkan doa pada saat yang Dia kehendaki, bukan pada saat yang kita kehendaki. Karena pada dasarnya Alloh akan memeberikan yang terbaik pada kita sesuatu yang tepat dan kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.

Ketika janji Alloh belum terwujud sampai batas waktu yang kita prediksikan, maka jangan pernah membuat kita ragu terhadap janji-Nya, karena hal ini bisa membuat kecacatan mata batin kita dalam menyikapi kehendak Alloh yang menghampiri kita, membuat kita sangat subjektif memandang kenikmatan dan ujian dari Alloh. Dan upayakanlah tetap berprasangka baik pada kasih sayang Alloh yang akan senantiasa menyertai perjalanan doa doa kita, yang mana pada saatnya nanti akan diijabah dalam bentuk bentuk yang tidak kita duga.

Menuntut, meraung-meraung bahkan mengecam Alloh atas tuntutan doa kita merupakan bentuk prasangka buruk kita pada Alloh. Menghadirkan selalu hati hati kita dalam doa merupakan upaya memperlancar perjalanan doa kita pada Nya sebagai bentuk kepasrahan kita pada Alloh sebagai Sang Maha Pemelihara. Karena jika kita tidak berbaik sangka pada Alloh karena doa doa kita yang tak kunjung terkabul, maka mata hati kita telah dibutakan pada subjektivitas penghlihatan yang fatamorgana, karena Nikmat Tuhan mana lagi yang kita dustakan. Dari seluruh hidup kita merupakan bagian dari Rahman Alloh yang menghampiri kita.

Ketika Allah menggerakkan lisan kita dengan suatu permohonan, ketahuilah bahwa Alloh sungguh berkehendak memberi karunia kepada kita. Ketika kita berdoa, maka doa kita berada dalam tiga kedudukan, yang pertama adalah doa yang dikabulkan di dunia, karena doa tersebut memang sesuai dengan kebutuhan. Yang kedua adalah doa yang ditunda pengabulannya di akhirat. Dan yang ketiga adalah doa yang tidak dikabulkan, karena doa itu berbahaya bagi yang meminta jika dikabulkan, dan Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik.

Bilamana Allah memberikan karunia kepada kita berupa pengabulan doa, tentu Dia sedang menunjukkan kebaikan-Nya kepada kita. Dan bila Dia tidak memberikan karunia kepada kita dengan penundaan pengabulan doa, tentu Dia sedang memperlihatkan kekuasannya kepada kita.

Perbaikilah cara doa kita, karena bisa jadi, sarana perjalanan doa tersebut dapat diperlancar dengan cara-cara yang penuh keikhlasan, bukan doa seorang majikan yang memerintahkan para pembantunya untuk mengabulkan permintaan tolongnya. Lalu siapa yang menjadi majikan dan pembantu (abdi) dalam hal ini? Maka perjalanan doa perlu kita perbaharui. Harus ada adab sopan santun dari seorang hamba kepada Sang Kholik. Janganlah kita menuntut kepada Allah karena tertundanya hajat atau doa yang kita ajukan. Tetapi tuntutlah diri kita sendiri lantaran kemerosotan akhlak dalam doa.

Semoga Allah memberi kemudahan pada diri kita atas hajat dan doa doa kita selama ini. Doa atas kemenangan diri dalam memperbaiki persepsi kita terhadap terijabahnya doa sebagai bagian dari perjalanan penaingkatan keimanan kita. Karena sungguh, terkabul, tertunda atau Tidak dikabulkannya doa itu bukan tujuan utama dari doa. Tapi doa itu sendiri lah mengajarkan kita makna ikhlas, pengabdian dan penghambaan kita pada Alloh,yang nantinya akan membuka sedikit demi sedikit tabir kita dengan Alloh sehingga Alloh ridho pada diri kita. Dan pada akhirnya, keridhoan Alloh itulah yang akan menghantarkan kita pada terkabulnya semua harapan dan asa kita sebagai hamba yang diridhoiNya dengan segala ketetapanNya.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda, inspirasiku...