Kamis, 05 Maret 2015 By: ArtiHapsari

KUTIPAN BUKU "BAHAGIA BERSAMA SATU ISTRI TERCINTA" halaman 98


“Apa pun yang dimiliki pasangamu adalah modal utama untuk membentuk keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Semua akan semakin indah  dan berkah tatkala satu sama lain bermurah hati untuk saling menghargai, memahami, menoleransi,  memuji, mengagumi, dan saling menginspirasi.”

Kutipan sebelumnya  "Suami Anda menikah dengan Anda karena ia mencari istri, bukan mencari ibu pengganti. Maka berhentilah menjadi ibu bagi suami Anda, karena dia benar-benar sudah memiliki itu, percayalah. Bahkan kedudukan ibunya tidak akan pernah tergantikan olehmu, karena berapa besar dan
suksesnya ia maka ia akan tetap haus kasih sayang ibunya." “Cinta wanita tidak bertepi untuk pria, bahkan ia
rela memberikan apapun yang ia miliki ketika sudah jatuh cinta kepadanya. Setinggi apa pun karir dan status sosial seorang wanita, niscaya ia akan tetap mengidamkan seorang pria yang dapat memberikan ia kasih sayang setulusnya.”
SINOPSIS BUKU BAHAGIA BERSAMA SATU ISTRI TERCINTA
“Keluarga kita adalah buah dari pemikiran kita. Keluarga itu tidak akan berubah tanpa adanya pola pikir (mindset) yang baik dan cerdas dari kita. Bukan pasangan kaya raya yang mampu bertahan, melainkan pasangan yang paling adaptif merespons gejala perubahan di dalam keluarganya dengan mindset dan knowledge (ilmu pengetahuan) yang baik." Setiap suami dan istri niscaya mengharapkan pernikahan mereka bahagia (sakinah, mawaddah, wa rahmah), karena keluarga bahagia merupakan kenikmatan hidup yang membawa keseimbangan, ketenangan, dan kedamaian bagi setiap orang. Demi terciptanya semua itu, dituntut adanya pengorbanan, toleransi, negosiasi, saling menginspirasi, dan saling memahami di antara
keduanya agar keindahan cinta mereka tetap bersemi dalam kesuciannya. Di sisi lain, tidak sedikit bahtera pernikahan yang oleng kian kemari, bahkan kandas di tengah perjalanannya, akibat minimnya pengetahuan, skil, dan kepekaan dalam menafsirkan berbagai keinginan pasangannya. Sebaliknya, begitu banyak pula keluarga yang menyenangkan dan  menyejukkan bagi jiwa-jiwa yang hidup di dalamnya, karena mereka mau “berbenah” bersama untuk menciptakan hubungan yang lebih berkualitas.

Kebahagiaan dalam mahligai rumah tangga adalah tanggung jawab bersama (suami isteri), setiap pasangan sebijaknya mampu menjadikan pasangannya “sempurna” dengan ketidaksempurna annya. Buku ini merupakan pelita bagi suami istri yang mau bijaksana dan penuh cinta kasih menyikapi masalah maupun gejolak hidup bersama pasangannya. Dengan itu, mereka tidak hanya mendapatkan mawaddah dan sakinah, tapi juga memiliki rahmah sehingga hubungan bahagia mereka tetap “abadi” selamanya

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda, inspirasiku...