Kamis, 22 September 2011 By: ArtiHapsari

Tiada Duka Yang Abadi

Tiada duka yang abadi didunia
Tiada sepi merantaimu selamanya
Malam ‘kan berakhir, hari ‘kan berganti
Takdir hidup ‘kan dijalani
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
Tangis dan tawa nyanyian yang mengiring
Hati yang rindukan cinta dijalan-Mu
Namun ku percaya hati meyakini
Semua akan indah pada akhirnya

Lirik di atas adalah lirik dari lagu opik yang berjudul “tiada duka yang abadi” dalam album rumput bertasbih. Ngena banget buat semuanya deh, terutama yang lagi ngerasa sedih. Entah itu sedih karena masalah keluarga, masalah ekonomi, sakit hati karena pekerjaan, ataupun sedih tanpa alasan. Biasa, wanita biasanya punya daya sensi yang terlampau menyensikan tanpa alasan, atau istilahnya Pe Em Es..heuu…siapa hayooo???

Manusia itu sebenarnya amat paham jika sedih itu pasti ada akhirnya, masalah itu pasti ada ujungnya, tapi sebagai manusia yang punya rasa dan naluri kemanusiaan, menganggap bahwa sedih dan tangis itu manusiawi…wajar..

Betul sekali, karena begitulah Alloh mengajari hidup dan kehidupan pada manusia. Adanya hakikat hidup bagaikan roda, kadang di atas, dan kadang di bawah. Dan tangis kepedihan itu Alloh maksudkan seperti ketika kita berjalan di jalan tol yang lurus, tiba tiba ada kendaraan di depan yang berhenti mendadak. Maka perasaan kaget, takut tertabrak, takut mati, serta merta hadir…mungkin saat ini kita sedang mengalaminya…

Lirik itu amat menyentuh, lirik itu mengajak kita sejenak untuk merenungi makna hidup sesungguhnya. Bagi kita yang sedang sedih, harus meyakini bahwa Tiada duka yang abadi didunia, Tiada sepi merantai kita selamanya, Malam ‘kan berakhir, hari ‘kan berganti dan Semua itu akan indah pada akhirnya.

Kuncinya adalah ridho dan berlapang dada pada apa yang hadir pada diri kita saat ini.

Selanjutnya, tunggulah Alloh memberikan kado terindah untuk kita..

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda, inspirasiku...