Selasa, 27 September 2011 By: ArtiHapsari

DEISLAMISASI SEJARAH DAN POLITIK ISLAM DI INDONESIA


PENDAHULUAN

Islam dan kaum muslimin punya peranan yang tidak main-main dalam perjalanan bangsa Indonesia. Datang sejak abad pertama hijriah, Islam memberikan inspirasi yang besar dalam mengantar bangsa ini menjadi Indonesia.

Orang-orang sekarang tidak lagi mau membaca sejarah dan tidak mau menelaah kebenaran, padahal jika dibayangkan sangat rancu alur ceritanya. Seluruh aspek kehidupan mengalami deislamisasi oleh penjajah dengan maksud untuk memisahkan Islam dari Indonesia dan Indonesia dari Islam

Barat ingin memutar semua kisah yang mengagungkan islam sebagai ruh yang membangun Indonesia menjadi islam sebagai teroris dan agama kampungan. Misalnya, makan dengan duduk dalam islam, barat mengajarkan makan berdiri. Kalau dalam islam, buang air dengan jongkok dan dibersihkan dengan air, barat mengajarkan buang air dengan berdiri dan tidak dibersihkan. Yang mengajarkan Barat untuk memasak makanan sebelum dimakan adalah islam ketika perang salib. Barat menirunya, kemudian ditentang

Sebenarnya Indonesia sudah Islam, karena sejak awal masuk islam, pengusiran penjajah, proklamasi, semangat reformasi, selalu diwarnai oleh semangat islam. Hanya dengan ruh jihad lah para ulama berhasil memompa semangat rakyat Indonesia melawan penjajah hanya dengan bambu runcing

Kemenangan Indonesia tidak bisa dilepas dari peran para ulama dalam memompa semangat rakyat. Tapi akhir dari perjuangan para pahlawan islam yang ingin mendirikan kekhilafahan islam di Indonesia bukanlah sebuah penghargaan tapi dikucilkan dan dibuang oleh pemerintahan nasionalis.

Untuk itu, tidaklah salah jika kita menelaah sejarah tentang studi alienasi politik Islam di Indonesia, supaya kita bisa mengingat perjuangan para pahlawan dalam menegakkan Indonesia di bawah naungan Is


DEISLAMISASI SEJARAH MASUKNYA ISLAM

Sebuah penelitian menyingkap fakta tentang sejarah masuknya islam di Indonesia. Sebuah keyakinan Islam bukan masuk pada awal 13 H, tapi pada awal hijriah dan islam bukan dibawa oleh Gujarat dan Persia, itulah sebuah fakta yang yang selama ini dibelokkan sejarahnya oleh para penutur sejarah. Sebenarnya banyak sekali fakta-fakta sejarah islam dan para ulama Islam yang dibelokkan sejarahnya, yang pasti ada maksud tersendiri dari pembelokkan sejarah ini.

Ada usaha untuk membelakangi Islam sejak awal yang dilakukan oleh penjajah. Realitasnya Islam sudah masuk pada abad ke 7 bukan abad ke 13. Masuknya Islam langsung dibawa oleh Rosulullah yang sebelum masa kenabian, Rosul sudah membuka hubungan perdagangan dengan para pedagang di Indonesia, sehingga ketika Muhammad diangkat menjadi nabi, pedagang Indonesia sudah mengenal Rosul. Jadi, masuknya islam ke Indonesia ini pada zaman Rosul masih di Makah, karena hubungan dagang Indonesia dengan Makah dijalin pada masa pra kenabian

Islam bukanlah dibawa oleh pedagang Gujarat, karena Gujarat adalah pusatnya Syiah. Islam di Indonesia adalah kerajaan Samudra Pasai yang menganut ahlu sunnah, bukan syiah. Laporan ini langsung ditulis oleh Ibnu Batutah, sedangkan laporan Snouck Hurgronje keliru.

Strategi pembelokkan sejarah oleh pemerintah kolonial Belanda untuk membuat umat Islam tidak membela agamanya. Sebagai gantinya, disebutkan sejarah bahwa Indonesia terinspirasi oleh Hindu dan Budha yang masuk abad ke-5 oleh kerajaan Kutai yang lebih awal dari Islam, padahal sejak awal kenabiah, Islam sudah masuk melalui perdagangan Rosullulloh. Untuk lebih mendukung sejarah tersebut, dikatakan pesantren terinspirasi oleh sistem pendidikan Hindu. Padahal jika mau diteliti, Hindu tidak mempunyai konsep pendidikan, Timur tengahlah yang menginspirasi pendidikan Islam yang bernama madrasah. Semua dikaitkan dengan Hindu dan Budha seakan akan lebih akbar, sedangkan Islam dipandang sebagai peradaban yang meruntuhkan Indonesia.

Umat Islam punya sejarah yang panjang tentang perlawanan terhadap penjajah. Ketika pusat perdagangan Islam Malaka dikuasai portugis, Islam dari Demak maupun Aceh menghadang penyerangan Malaka. Begitu pula saat Portugis masuk ke Sunda Kelapa, perlawanan Islam dipimpin oleh WaliSongo. Fatahillah menjadi panglima perang yang memenangkan perlawanan melawan Katolik. Setelah memenangkan, nama Sunda Kelapa diubah menjadi fathan Mubina yang diambil dari Asurat al-Fath ayat 1

Sebelum penjajah Katolik dan Protestan datang ke Indonesia, Islam sudah mempunyai identitas bendera yaitu merah dan putih. Ini terinspirasi oleh bendera Rosul yang juga berwarna merah dan putih. Rosululloh pernah bersabda, Alloh telah menundukkan pada dunia, timur dan barat. Aku diberi warna yang sangat Indah, yakni al ahmar dan al abyan (merah dan putih)

Proses deislamisasi terus berjalan bahkan setelah penjajah sudah terusir dari Indonesia. Padahal yang melawan penjajah adalah umat Islam. Majapahit, Padjadjaran, tidak pernah melawan penjajah. Umat Islam yang mengatasnamakan kaum pribumilah yang telah melawan penjajah Katolik dan Kristen yang membawa bendera misionaris datang ke Indonesia.


DEISLAMISASI POLITIK INDONESIA

Pada tahun 1912, pergerakan politik Islam di Indonesia yang pertama yakni Sarekat Islam (SI), didirikan . Sebenarnya SI sudah berdiri tahun 1908 dengan nama Seikat Dagang Islam. Sebenarnya lahirnya Serikat Dagang Islam lebih tepat disebut sebagai Hari Kebangkitan Nasional, bukan tahun 1908 bertepatan dengan didirikannya Boedi Oetomo, karena Serikat Dagang Islam mempunyai cabang di seluruh Indonesia, sedangkan Boedi Utomo hanya mencakup Pulau Jawa saja. Tapi kaum nasionalis, kaum moderat, sejarawan “netral” telah mengaburkan hal ini. Perjuangan umat muslim menghimpun kekuatan seluruh Indonesia seakan-akan tidak ada harganya jika dibanding dengan perjuangan kaum nasionalis.

Tahun 1925 berdirilah Jong Islamieten Bond (JIB). Anggotanya kebanyakan adalah golongan elite berpendidikan Barat yang masih ingin memegang teguh keislaman. JIB di kemudian hari banyak menghasilkan pemimpin-peminpin Indonesia merdeka, semisal M Natsir, Moh Roem, Yusuf Wibisono, dan sebagainya. Dengan demikian, sampai tahun 1930, gerakan nasionalisme didominasi oleh aktivis islam.

Setelah itu lahirlah para pejuang muda islam yang gagah berani tapi dikaburkan hasil perjuangannya untuk mengelabuhi umat muslim. Sebut saja RA Kartini yang disebut sebagai guru kesetaraan gender Indonesia. Beliau adalah pejuang muslim, yang sedang dalam perjalanan menuju muslim kaaffah. Buku Habis Gelap Terbitlah Terang merupakan analog dari isltilah islam membawa kemuliaan dari zaman kegelapan kepada zaman yang terang. Tapi usahanya supaya kaum wanita mendapat kesempatan yang sama dalam memperoleh ilmu pengetahuan supaya lebih dalam tentang peran wanita muslim, dirubah menjadi emansipasi yang kebablasan. Apa saja halal dilakukan tanpa ada batas moral dan etika

Seorang pahlawan sholeh yang bernama Jendral Soedirman adalah seorang pejuang jihad. Beliau adalah pejuang islam yang ditakuti lawan dan disegani oleh kawan. Memiliki semangat dakwah yang tinggi dan lebih banyak menitik tekankan pada ajaran tauhid, kesadaran beragama dan berbangsa. Beliau memulainya dengan mengikuti kepanduan Hizbul Wathon yang merupakan bagian dari Muhammadiyah semangat yang dikobarkan adalah semangat jihad, taktik perangnya adalah taktik Islam, Tujuannya bukan semata hanya memerangi penjajah, tapi untuk jihad fi sabilillah. Pahlawan ini selama ini dikenal hanya sosok dan disegani karena gagah berani, jarang sekali yang mencintai beliau karena semangatnya untuk menegakkan islam di Indonesia, sedikit sekali yang memandang bahwa semangatnya benar-benar ruh jihad, bukan semata nasionalisme belaka.

Saat proklamasi, islam sangat berperan besar.Tanggal 17 agustus yang bertepatan dengan tanggal 19 ramadhan 1364 H, proklamasi dilakukan oleh Sukarno atas desakan para pemuda dan para ulama. Tadinya Bung Karno tidak berani, tapi kemudian didorong oleh Hasyim al Asy`ari. Karena pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, Amerika telah gagah berani meluluhlantakkan Hirosima dan Nagasaki. Dalam keadaan yang seperti ini, Bung Karno menemui para ulama antara lain dari Cianjur, Abdul Mukti dari Muhamadiyah, Hasyim Al Ash`ari dari NU yang mendesak proklamasi dilakakukan tanggal 17 Agustus 1945

Lalu Bung Karno mendirikan Masjid Syuhada di Yogjakarta sebagai tanda bahwa kemerdekaan tidak akan mungkin terjadi tanpa ada pengorbanan para syuhada dan pejuang. Pembangunan patung Diponegoro di lapangan Monas itu menunjukkan pesan bahwa perjuangan bangsa Indonesia dipimpin oleh para ulama di barisan depan. TNI tidak mungkin ada jika PETA yang terdiri dari 68 bataliyon tidak ada, dan kesemuanya dipimpin oleh para ulama. Tapi deislamisasi histori yang terjadi mengatakan, semuanya bukan dari kekuatan Islam tapi nasionalisme.

Itulah sekelumit sejarah mengenai kejayaan islam dan pejuangnya yang disamarkan ruh islamnya. Jihad sebagai ruh setiap pertempuran di Indonesia berhasil memompa semangat para pejuang. Mustahil pertempuran 10 November melawan Inggris yang dipimpin oleh pejuang muslim Bung Tomo bisa memenangkan peperangan jika bukan karena semangat jihad. Jihad tidak sama dengan terorisme. Sejarah telah dibelokkan, sehingga membuat kita hilang kepribadian. Ingatlah islam dengan mengingat sejarahnya, bukalah fakta-fakta yang selama ini tertutupi


KESIMPULAN

Deislamisasi telah melanda seluruh sejarah Islam di Indonesia. Melacak sejarah masuknya Islam ke Indonesia memang bukanlah hal yang mudah. Tak banyak jejak yang bisa dilacak. Fakta yang mengungkap kebenarang adalah islam dating ke Indonesia bersamaan dengan kekhalifahan Rosulullah, dan hubungan yang terjalin sudah dimuali dari sejak Nabi Muhammad belum diangkat menjadi Rosul, ketika Nabi Muhammad mengirim utusan untuk berdagang di Indonesia. Fakta lain telah mengungkapkan satu-persatu perjuangan kaum muslim dalam melawan penjajah, yang selama ini dikaburkan oleh penjajah yang notabene membawa misi misionaris dan gozwulfikr.

Islam dalam perpolitikan Indonesia tidak lepas dari perjuangan para ulama dan pejuang muslim dalam melawan penjajah sampai proklamasi digulirkan. Tapi kaum nasionalis mengaburkan sejarah ini supaya tidak terlihat bahwa kemenangan Indonesia diliputi oleh semangat jihad. Tidak mungkin rakyat Indonesia dapat memenangkan pertempuran melawan penjajah yang bersenjata lengkap dan modern hanya dengan sebilah bambu runcing, tanpa adanya modal awal, yaitu semangat ruh jihad.

Selam umat islam keliru dalam memaknai sejarah, dan selama umat muslim kehilangan sejarahnya, maka kita akan keliru dalam melangkah kedepan. Jadi kita harus membangkitkan semangat umat muslim


*makalah ini dibuat tahun 2006, sebagai syarat mengikuti Dauroh Marhalah 2 KAMMI

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda, inspirasiku...