Jumat, 17 September 2010 By: ArtiHapsari

Tersenyumlah, Ada Alloh bersama kita

Indahnya Islam, ia adalah agama yang humanis. Ia adalah agama yang dibangun atas dasar keseimbangan dan keadilan, baik dalam hal akidah, ibadah, akhlak, maupun tingkah laku. Islam adalah agama yang Indah, Alloh itu indah dan menyukai keindahan,termasuk keindahan diri kita yang dirangkai dengan senyum. Menampilkan wajah yang tenang, selalu berseri dan enak dipandang, sehingga menyenangkan orang yang memandang juga termasuk dari perintah Alloh untuk senantiasa memperlihatkan keindahan.

Jiwa yang senantiasa tersenyum akan melihat kesulitan dengan nyaman sambil berusaha mengatasinya. Jika mereka melihat sebuah persoalan, mereka tersenyum dan tetap tersenyum ketika mampu mengatasinya. Sebaliknya, jiwa yang muram akan akan melihat kesulitan dengan kesedihan. Bila menemui kesulitan, ia akan meghindar atau membesar-besarkannya, semangatnya melemah dan berandai andai dengan kata-kata “kalau”, “bila”, dan “jika”.

Sesungguhnya kesulitan dalam hidup itu bersifat relatif. Suatu persoalan yang kecil akan terlihat sangat sulit bagi orang yang berjiwa kerdil, sedang menurut orang yang berjiwa besar tidak ada persoalan yang tidak bisa diatasi sebesar apapun persoalan tersebut.

Setiap kali melihat kesulitan, jiwa seseorang yang tenang dan murah senyum justru akan menikmati kesulitan itu dengan memacu diri untuk mencari ide yang bisa digunakan untuk menyelesaikan kesulitannya. Berbeda dengan jiwa yang tidak tenang dan selalu risau, setiap kali di hapadkan dengan kesulitan maka dia akan segera meningalkannya dan melihat kesulitan tersebut sebagai masalah yang sangat besar dan sangat susah untuk di cari jalan penyelesaiannya.

Orang yang berjiwa besar akan semakin bertambah besar setiap kali dapat mengatasi kesulitan, berbeda halnya dengan orang yang berjiwa kerdil, maka jiwanya makin mengecil karena setiap menghadapi persoalan, dia selalu lari darinya.

Tersenyumlah, jangan bersedih, karena sesungguhnya bersedih akan membuatmu menganggap air yang enak diminum terasa pahit bak bratawali, bunga sebagai kaktus berduri, taman yang subur sebagai sahara yang tandus, dan kehidupan yang bebas sebagai penjara yang tak tertahankan.

Tersenyumlah, hilangkan kesedihanmu, kau masih punya sepasang mata, sepasang telinga, lisan, hati, kesehatan jasmani, orang-orang yang menyayangimu, Tuhan yang selalu mencintaimu dan yang mengabulkan doamu. ” Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

Orang yang mudah tersenyum dalam menghadapi hidup ini bukan saja bisa membahagiakan diri sendiri tetapi juga bisa membahagiakan orang lain. Jadi jangan sampai kita selalu bermuram durja dan muka masam karena semua itu adalah cermin dari jiwa yang galau dan. Pikiran yang kacau.

Senyuman tidak akan ada artinya bila tidak berasal dari hati yang tulus dan ikhlas, jadi selalu berusahalah untuk tersenyum dengan tulus jika bertemu seseorang . bahkan jika anda bertemu dengan orang yang paling kita benci sekalipun kita mesti tersenyum dengan begitu kebencian akan segera sirna dengan sendirinya.

Tersenyumlah..Ada Alloh bersama kita…