Rabu, 20 Oktober 2010 By: ArtiHapsari

Bergegaslah, karena Kebenaran itu tidak Membutuhkan Perdebatan yang Rumit

Mengintip sejenak kehidupan di kota metropolitan Jakarta. Waktu bagi mereka teramat berharga, bahkan jarak dan waktu bisa mereka hitung untung ruginya., karena mereka adalah orang yang selalu terdesak oleh waktu. Berjalan selalu tergesa, berbicara sering irit bahkan cenderung saling mengacuhkan. Mereka keluar dari rumah setelah subuh untuk menghindari macet, dan pulang kerja sering tak sempat sholat maghrib karena tidak bisa menghindari macet. Mereka selalu bergegas. Bergegas dengan waktu

Mereka harus berlomba dengan waktu, sedikit saja terlewatkan, sesungguhnya mereka telah kehilangan kesempatan. Orang-orang yang hidup dengan semangat dan filosofi bergegas sangat memahami bahwa kesempatan amatlah penting, mereka harus begegas dan selalu berharap kesempatan tak pernah hilang. Sebab hidup adalah perjuangan dan perebutan. Siapa terlambat, tidak akan dapat. Mereka selau menyambut setiap kesempatan dengan filosofi bergegas.


Dalam islam, kita mengenal istilah “Ruhul Istijabah”(ruh bersegera dalam menyambut kebaikan), yaitu responsifitas dan bergegas pada awal waktu, merespon pada panggilan pertama. Seperti apresiasi Isalam pada orang yang pertama–tama masuk Islam. Orang-orang yang beriman lebih dahulu di masa Rasul tidaklah sama dengan mereka yang beriman belakangan, karena pengorbanan mereka lebih besar dan lebih payah, di saat orang lain masih berpikir-pikir dan menunda-nunda.

Alloh menggambarkan mereka-mereka yang bergegas menyambut seruan kebaikan, senantiasa membuktikan sambutan itu dalam amal-amal yang segera. “ …..meraka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan dan merekalah orang yang segera memperolehnya” (Q.S Al mu`min 57-61). Mereka yang bersegera adalah orang-orang yang bersegera dalam taat pada Alloh dengan harapan mendapatkan derajat yang tinggi di sisiNya. Mereka bersegera mengerjakan ketaatan-ketaatan di awal waktu dengan bergegas. Setiap kali tampak kesempatan berbuat kebajikan, maka seketika itu pula ia bergegas mengerjakannya. Ia berani memilih jalan kebenaran, bergegas menjemput panggilanNya, karena ia yakin bahwa kebenaran itu tidak membutuhkan perdebatan yang rumit.

Seperti halnya para wanita pada zaman Rasul. Ketika turun perintah berhijab, maka para wanita langsung berlarian ke rumah menarik kain korden atau apa saja yang dapat digunakan untuk menutup aurat. Mereka tidak bertanya kenapa untuk apa? Karena mereka yakin itu perintah Alloh. Seperti layaknya wanita zaman sekarang juga seperti itu, mereka bersegera berhijab memakai pakaian takwa seketika ketika keasadarn akan kewajiban itu hadir. Dia tidak berfikir bagaimana hidupnya, pekerjaannya, jodohnya serta kesiapan-kesiapan lain yang sebenarnya hanyalah alibi untuk menunda-nunda. Dia tidak memberi ruang dialog pada batinnya untuk berfikir karena ia yakin itu perintah Tuhannya. Ia tidak ingin menghibur diri atas kelambanannya. Dia berani untuk bersegera dengan panggilan kebaikan.

Atau seperti seorang muslim yang telah menunpuk pengetahuan keislamannya, mengetahui syariat islam, tapi tak segera kunjung nyata amal dan karyanya. Ia hanya cenderung pada pencarian ilmu dan materi, sangat baik tapi ilmu dan keluasan wawasannya sangat sedikit yang menetes. Ia tak sadar bahwa ilmunya tak bermanfaat karena ia suka tawar menawar.

Masih banyak orang-orang yang suka menimbang, berfikir dan menawar pilihan hidup yang semestinya diambil dengan segera. Bergegas pada ketaatan adalah bergegas menuju Alloh. Dia bersegera menuju TuhanNya karena ia yakin akan hadir kemudahan dari Alloh ketika kita senantiasa mengambil filosfi bergegas pada ketaatan.

Bila pagi datang, jangan tunggu sore dan bila sore datang, jangan tunggu pagi.. Bersegeralah… sambutlah seruan Tuahanmu…

3 komentar:

Anonim mengatakan...

smg yang udah pada niat pake jilbab bersegera ya mba..trus yang udah pake jilbab juga semakin baik lagi ya mba..aminn

ArtiHapsari mengatakan...

aminnn

Anonim mengatakan...

contoh lainnya : bergegas pada saat mendengar suara adzan..langsung sholat tidak menunda...
-io-

Posting Komentar

Komentar anda, inspirasiku...