Kamis, 06 Agustus 2015 By: ArtiHapsari

Tips Memancing LDR (Let Down Relax) Buat Para Marmeter

Banyak emak emak, bunda bunda bekerja yang tidak dapat maksimal memberikan ASI kepada para buah hatinya. Jangankan mau memberikan asi sampai dua tahun, untuk ekslusif saja banyak yang keteteran. Padahal selama cuti sudah menstok ASI sekulkas meskipun tak sampai penuh. Ada beberapa alasan mengapa para bunda keteteran, beberapa alasannya :
1. Kurang konsisten dengan jam perah  karena keterbatasan waktu
2. Kurang kondusifnya tempat memerah, serta kurangnya support dari perusahaan terkait fasilitas laktasi
3. Kurang memahami konsep dasar memerah yang efektif dan konsep manajemen ASIP

Untuk permasalahan yang pertama tentang kurang konsistennya jam perah, ini menjadi masalah klasik yang tidak ada penyelesaiannya kecuali para bunda meningkatkan semangat dan skill tentang hal ini. Keterbatasan waktu istirahat karena full nya jam kerja menyebabkan tidak dapat memerah. Hal inilah yang menyebabkan menurunnya jumlah produksi ASI bunda dan pada akhirnya merosot tajam.
Jika waktu yang membuat terhambatnya memerah ASI, maka bunda harus memikirkan bagaimana manajemen ASIPnya supaya lancar, antara lain :
1. Waktu memerah di malam hari dan pagi hari dimaksimalkan dengan cara menyusukan ke anaknya di satu PD kemudian perah PD satunya. Mau tak mau bunda harus merelakan waktu malamnya.
2. Usahakan satu kali minimal bingits bunda harus memerah. Jangan gunakan pompa karena bagian perpompaan akan memperlama proses memerah, apalagi kurang didukung fasilitas yang memadai di kantor

Jika permasalahnnya adalah kurangnya fasilitas kantor seperti tidak adanya ruang laktasi, kulkas, ataupun tempat cuci perlengkapan ASIP. Solusinya adalah :
1. Bunda pake coolerbag dengan dua ice gel besar
2. usakan perah dengan tangan dan cukup sediakan hand sanitiser, tisu basah dan apron untuk menutupi
3. pakai ruangan kecil seperti gudang atau tempat yang sekiranya steril dari laki laki. jika ada toilet kering, bisa dipakai untuk memerah, tapi usahakan jangan memerah di toilet basah, wewww....

Nah..permasalahn selanjutnya adalah apabila memompa dengan alat pompa terlalau memakan lama dan harus memerah memakai tangan alias marmet, Maka pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya. Bunda, teknik marmet itu adalah solusi praktis untuk bunda yang mengalami permasalahan seperti yang diatas saya jelaskan. Jika waktu bunda di kantor longgar, fasilitas memadai, serta bunda lebih nyaman dengan pompa, maka gunakanlah pompa. Namun jika kendalanya adalah waktu dan fasilitas, maka teknik marmet mempunyai kelebihan. kelebihan teknik marmet antara lain :
1. Cepat, hanya perlu waktu sebentar, asalakan sukses mencapai LDR
2. Tidak perlu mencuca cuci perlengkapan pompa, hanya perlu cuci tangan dan hand sanitiser
3.  Bisa dilakukan dimana saja karena cepat

lalu pasti bunda bertanya, jika kunci suksesnya adalah LDR, maka bunda harus mempelajari apa itu LDR

LDR adalah suatu reflek dapatan yang dapat dikondisikan, yang bisa dihadirkan. LDR bisa dimunculkan dengan latihan-latihan dan membuat pancingan. Pancingan ini mestinya dilakukan terlebih dulu sebelum memulai menyusui atau memompa ASI supaya bayi menyusu lebih efektif dan efisien dengan kehadiran LDR. Beberapa cara yang dapat dilakukan misalnya duduk dengan rileks, minum segelas air, dan bernafas dalam-dalam. Ini lebih membantu daripada hanya sekedar duduk dan langsung menyusui. Atau tentukan satu settingan yang biasa dilakukan rutin sebelum menyusui. Bisa dalam bentuk visualisasi, bernafas dalam dan rileks, atau minum secangkir minuman dengan cangkir kesayangan atau minuman yang diyakini menenangkan. Menggunakan pancingan terbukti sangat membantu memunculkan LDR dengan memanfatkan indera penglihatan, pendengaran, penciuman, maupun perasa tentang bayi anda, yakni dengan melihat foto bayi, mendengarkan tangisan dan ocehannya, mencium bau pakaiannya, ataupun merasakan kelembutan handuk yang sering dipakainya.

Kiat memancing LDR sebelum menyusui :
 1      mandi atau berendam di air hangat
2    kurangi nyeri jika ada dengan minum analgesik ringan
3    bersikap tenang dan mengalihkan pikiran yang membebani
4    mendengarkan dan menikmati musik kesayangan
5    melakukan skin to skin dengan bayi
6     minum segelas air
7    duduk dengan nyaman dengan punggung disangga busa empuk atau menyusui sambil berbaring
8    berendam di bak air hangat bersama bayi
9     melakukan massage ringan pada payudara dan merangsang puting susu dengan gerakan memutar-mutar puting dengan lembut
10   mengompres payudara dengan air hangat

Kiat memancing LDR selama sesi menyusui :
1    bernafas dalam sebagai teknik relaksasi
2   menyanyi atau bersenandung
3    menggunakan visualisasi. Membayangkan bisa merasakan sensasi atau tanda-tanda LDR. Atau membayangkan ASI dapat mengalir bagaikan air terjun. Bisa juga dengan melihat barang perlengkapan bayi dan meletakkan lembut di payudara.
4    Menenangkan pikiran dan rileks dengan kondisi yang berkebalikan juga bisa dilakukan semisal nonton TV, membaca buku dan sebagainya
5   Letakkan handuk hangat di dada dan punggung atau meminta pasangan memijat punggung dengan lembut
6   Susui bayi bergantian antara payudara kiri dan kanan hingga LDR datang (jika aliran ASI sudah adekuat, susui bayi di satu sisi hingga bayi melepaskan hisapan, jangan ditukar-tukar dengan sisi sebelahnya)
7    Lanjutkan melakukan massage dan tekanan lembut pada payudara selama menyusui

Kiat memancing LDR untuk memompa ASI ketika sedang bekerja atau jauh dari anak : :
1     Melihat foto atau vidio
2     Mendengarkan rekaman suara tangisan bayi atau suara bayi saat menyusu
3     Bawa selimut atau pakaian bayi yang habis dipakai lalu cium dan rasakan dengan relax
4.   pijat payudara, dan gelitik puting sampai payudara adekuat

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa ibu menyusui yang terpisah dengan bayinya di Rumah Sakit yang mendengarkan musik, mendengarkan panduan relaksasi, melihat foto bayi mereka, hasil perahan ASI-nya 2-3 kali lebih banyak daripada tanpa pancingan LDR ini

nah bunda...kalo sudah mahir cara memancing LDR, bunda tinggal memahirkan teknik memerah dengan marmet...Semangat ya bunda....







0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda, inspirasiku...