Tahun 2012 adalah tahun kesedihan buatku, buat keluargaku. Mama sakit
delapan bulan karena gagal ginjal dan mengharuskannya cuci darah rutin.
Badannya semakin kecil, kulit menghitam, dan perut membuncit. Tak tega
rasanya melihat mama kesakitan yang tak berujung, semakin hari semakin ringkih.
Dan akhirnya Alloh mengambil kembali mama ke pangkuanNya pada tanggal 15
januari 2014.
Aku beruntung masih gadis saat mama sakit. Beruntung bisa maksimal
merawat mama meskipun harus pulang pergi Bandung Tegal setiap minggunya.
Beruntung menjadi orang terakhir yang bercengkerama sebentar sebelum mama koma.
Aku tahu di akhir sorotan mama ada kepedihan memandangku karena beliau
sepertinya yakin ajal akan segera menjemput, sedangkan beliau belumlah bisa
melihatku menikah.
Aku beruntung bisa menemaninya di akhir hayatnya, mengkhatamkan satu
alquran selama mama di ICU. Membacakan setiap saat giliranku menjaga mama
dengan memegangi tangannya sambil tilawah alQuran. Aku beruntung karena tidak
haid saat itu.
Aku beruntung bisa bolos di saat saat akhir hayat mama. Hampir sebulan
aku tak masuk kerja. Mungkin di perusahaan lain aku bisa dipecat. Tapi entah
mengapa perusahaan ini sangat mensupoortku. Sistem absen belum berjalan online.
Jika saja mama sakit saat ini, saat absen online sudah diberlakukan…mungkin aku
tak bisa sebebas dulu. Ah..beruntungnya aku.
Aku beruntung bisa memandikannya. Menyolatkannya, dan mengantar jasad
beliau dengan senyum. Senyum karena akhirnya aku tak lagi melihatnya kesakitan,
aku sudah tidak kuat. Kami sekeluarga semua turun berat badan drastis karena
ikut merasakan pilu. Cobaan ini bukan hanya cobaan mama seorang, tapi cobaan
kami sekeluarga. Yang lalai. Yang menyebalkan. Yang tak perhatian kepada mama
semasa hidupnya.
Ah….dalam kesedihanpun….aku selalu merasa beruntung. Aku yakin, Alloh
selalu menghadirkan kemudahaan dalam kesempitan hidup kita. Alloh menyelipkan
senyuman dalam tangis kita. Alloh memberikan hiburan dalam cobaan kita.
Kepada semua yang sedang diuji….kalian tetap bisa beruntung…
" Foto 4 hari sebelum vonis mama cuci darah"
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar anda, inspirasiku...